KaltimKita.com, BALIKPAPAN- Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud secara resmi membuka program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), Rabu (18/5/2022) di Balikpapan Sport and Covention Center (BSCC) Dome.
Rahmad Mas'ud menyambut baik pencanangan bulan imunisasi anak nasional tersebut. Dalam program tersebut setidaknya membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi lengkap yang sebelumnya berkurang 10 persen sejak 2019. Setidaknya ada 4,9 juta anak belum imunisasi lengkap.
“Adapun dalam pelaksanaan BIAN di Kota Balikpapan mencakup imunisasi campak dan rubella dengan sasaran 111 ribu anak berusia 9 bulan hinggq 12 tahun,” ujar Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud (18/5/2021).
Adanya pandemi COVID-19 memang cukup berdampak bagi anak-anak di Balikpapan. Cakupan imunisasi yang tidak lengkap berisiko anak tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti difteri, tetanus, campak, rubella dan polio.
"Saya juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kasus hepatitis akut yang mulai ditemukan di Indonesia, meskipun hingga saat ini belum masuk ke Balikpapan,” tambah Rahmad.
Dia juga tak lupa mengingatkan pada masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup sehat secara rutin. Lantaran penyakit bisa menyerang kapan saja jika tak menjaga kedisiplinan menjaga kebersihan.
“Mari kita hargai kesehatan sebagai aset berharga untuk menjalani hidup yang produktif dan bahagia,” kata Rahmad.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, selama periode BIAN, satu dosis imunisasi Campak-Rubella akan diberikan terlepas dari status imunisasi sebelumnya. Hal ini sesuai dengan target berdasarkan rekomendasi yang ditetapkan untuk masing-masing wilayah.
“Satu atau lebih jenis imunisasi akan diberikan untuk melengkapi status imunisasi anak usia kurang dari 5 tahun,” akunya.
Wanita yang karib disapa Bu Dio itu mengatakan, Covid-19 telah mengakibatkan cakupan imunisasi rutin lengkap anak di Kota Minyak menjadi rendah. Dampaknya ribuan anak di Kota Balikpapan berisiko lebih besar tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti difteri, tetanus, campak, rubella dan polio.
“Kembali mengingatkan vaksinasi rutin anak yang dulu sudah jalan sebelum pandemi. Jangan sampai kembali muncul penyakit,” kata Dio menutup wawancara. (dil).


