Tulis & Tekan Enter
images

Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi saat menyampaikan sambutannya di webinar nasional AHKA Series III Selasa (30/3/2021), dengan tema Guru di Era Pandemi Covid-19.

Uniba Gelar Webinar Nasional AHKA Series III,  Angkat Tema Guru di Era Pandemi Covid-19

KaltimKita.com, BALIKPAPAN  -  Sudah satu tahun, proses belajar dilakukan secara dalam jaringan (daring). Kondisi ini, membuat semua guru dipaksa untuk bisa berkreasi dan berdaptasi dengan kebiasaan  baru. Untuk itu, Universitas Balikpapan melaksanakan webinar nasional AHKA Series III Selasa (30/3/2021), dengan tema Guru di Era Pandemi Covid-19.

Ya webinar ini terlaksana dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bersama-sama menyiapkan SDM generasi milenial. Mengundang Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi, S.Si., M.Si, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Prof Dr H. M. Solehuddin, M.Pd  serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Anwar Sanusi.

Hadi Mulyadi menyampaikan dalam sambutannya jika guru merupakan pekerjaan sangat mulia. Bahkan dirinya tidak asing dengan profesi tersebut. Tak ayal, sudah 25 tahun berkecimpung menjadi tenaga pendidik. Mengajar mulai dari guru TK, SD, SMP serta SMA. Termasuk menjadi dosen di delapan perguruan tinggi. Tiga di Makassar dan lima di Samarinda, dengan program S1 dan S2.

“Jadi Wagub baru dua setengah tahun. Tapi jadi dosen dan guru sudah 25 tahun. Jadi yang ada disini, kita satu profesi, satu misi dan satu perjuangan,” kata Hadi Mulyadi.

Orang nomor dua Kaltim ini menambahkan  maka dari itu, apapun kondisi yang terjadi, setiap pekerjaan harus dicintai. Begitupun dengan profesi guru, meski pembelajaran dilakukan secara daring, tapi harus tetap semangat untuk memberikan ilmu kepada murid.

“Apapun keadaan harus bekerja ikhlas dan penuh dedikasi. Sehingga pendidikan di Kaltim terus meningkat,” ujarnya.

Rektor Universitas Balikpapan Dr Ir Isradi Zainal mengatakan tema webinar kali ini, temanya cukup luar biasa. Tentu, perlu langkah-langkah strategi harus dijalankan para tenaga pendidik dalam hal ini guru dan dosen. “Dari webinar ini, bisa mendapatkan pembelajaran dan strategi yang dilakukan untuk menjalankan pembelajaran jarak jauh secara efektif,” kata Isradi Zainal.

Dikatakan memang pemerintah tengah mewacanakan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka, Juli nanti. Meskipun demikian, tetap saja harus mempersiapkan segala sesuatunya.

Wacana pembelajaran tatap muka ini pun, kata Isradi sudah dibahas baik oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) maupun dengan Forum Dekan Tekhnik Indonesia (FDTI). Saat itu, melalui FDTI  meminta untuk menyiapkan aspek keselamatan dan kesehatan kerja atau protokol kesehatan terkait bagaimana pelajar baik tingkat SD hingga SMA bisa aman saat melakukan pembelajaran offline.

“Semoga keinginan kita semua untuk belajar tatap muka bisa terealisasi. Tentunya, Covid-19 harus segera mereda,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Sekjen FDTI.

M. Solehuddin menjelaskan Covid-19 memaksa pembelajaran jarak jauh dilakukan. Itu yang sebelumnya sudah diterapkan oleh universitas terbuka. Karena pandemi ini, semuanya harus melakukan hal serupa. “Dulu tidak terbiasa, sekarang jadi terbiasa,” kata Solehuddin.

Langkah utama dalam belajar daring bisa efektif, kata dia para guru harus benar-benar menguasai teknologi. “Ini menjadi tantangan dari guru untuk menciptakan suatu pembelajaran yang efektif meski dilakukan dunia maya,” jelasnya.

Senada, Anwar Sanusi memastikan pembelajaran terhadap anak wajib dilakukan. Jadi ketika pandemi Covid-19 masih terjadi, semua harus dilakukan. Terlebih semua telah diatur oleh pasal 9 (1), UU 23/2002.

Dalam pasal tersebut berbunyi, setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. “Jadi pembelajaran tidak bisa dihentikan. Semua harus berjalan dengan alasan apapun dan cara apapun,” tegas Anwar Sanusi. (and)


TAG

Tinggalkan Komentar