Kaltimkita.com, TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) perempuan, khususnya di wilayah pedesaan.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas melalui Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiah mengatakan, dalam kegiatan bertema Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Perempuan Pedesaan dengan tema Berani Bicara, Berani Berdaya, yang dilaksanakan sebagai bagian dari upaya berkelanjutan Pemkab Berau dalam pemberdayaan perempuan. “Atas nama Pemerintah Kabupaten Berau, saya menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini sebagai langkah peningkatan kapasitas perempuan,” ujarnya.
Dalam peningkatan SDM bertema “Berani Bicara, Berani Berdaya” tersebut, disampaikan, Pemkab Berau secara konsisten melaksanakan agenda pembangunan dengan menerapkan paradigma perspektif gender. Hal ini diwujudkan melalui penguatan program Pengarusutamaan Gender (PUG), pembinaan organisasi perempuan, serta pemberian peluang dan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk berperan dan bersaing di berbagai bidang.
Pemkab Berau berkomitmen kuat untuk menciptakan kesetaraan, aksesibilitas, dan peluang yang adil bagi kaum perempuan. Pemerintah juga berupaya menyediakan ruang yang aman dan menjamin ketersediaan akses pendidikan, kesehatan, serta lapangan pekerjaan. Semua itu dilakukan dengan menempatkan keadilan gender sebagai perspektif utama dalam penilaian dan kebijakan.
Ia mengungkapkan rasa syukurnya bahwa kesetaraan gender kini sudah mulai tercermin dalam berbagai sektor kehidupan di Bumi Batiwakkal. Termasuk dalam struktur pemerintahan desa atau kampung, yang kini turut melibatkan peran perempuan secara aktif.
“Ini tergambar dari adanya perempuan yang aktif dalam organisasi seperti PKK, Posyandu, Dasawisma, bahkan sudah ada enam kepala kampung perempuan, serta lurah dan ketua RT perempuan,” ungkapnya.
Hal itu telah menunjukkan prestasi dan kontribusi nyata dalam pemerintahan. Perempuan dinilai mampu memegang peranan penting sekaligus membuktikan kapasitas dirinya sebagai figur yang kuat dan inspiratif.
Menurutnya, kapasitas perempuan pedesaan sangat penting karena mereka merupakan subjek pembangunan yang mampu menjaga keseimbangan alam, mendidik generasi, dan berkarya dengan potensi kreatif yang mereka miliki. Namun, semua potensi itu harus ditopang oleh kemampuan berbicara yang baik. “Kemampuan ini harus dilatih agar bicara perempuan menjadi berkualitas dan berdampak bagi kemajuan. Ketika perempuan berani bicara dan berkarya, maka ia akan berdaya,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi peran organisasi perempuan yang selama ini telah menjadi mitra strategis dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Semua organisasi tersebut memiliki benang merah yang sama, yakni pemberdayaan perempuan.
“Saya yakin, perempuan Kabupaten Berau adalah perempuan yang hebat. Perempuan yang saling mendukung, pantang menyerah, dan terus memperjuangkan kemajuan bersama,” pungkasnya. (han/adv)