KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Tak hanya para klub profesional yang dibuat pusing tanpa adanya kompetisi. Juga bagi tim-tim usia dini tanpa merasakan pertandingan resmi.
Sejak pandemi Covid-19, turnamen resmi tidak lagi tersaji. Padahal itu yang membuat para pemain di kelompok umur mendapatkan jam terbang bertanding cukup banyak. ”Sampai sekarang belum ada turnamen resmi lagi. Semua terpaksa harus latihan-latihan saja,” ujar Orang Tua Pemain Ahmad Yani.
Anaknya Alif Rahman, sebelum pandemi memang eksis mengikuti turnamen resmi. Bahkan beberapa kali meraih juara. Hal tersebut yang membuatnya bertekad untuk mengikuti seleksi di Madura United U-19 dan ajakan dari salah satu offisial. Sayang Covid-19 membuat impiannya sirna.
Nah memasuki 2021, dia pun berharap Covid-19 bisa melandai. Dengan begitu, turnamen resmi bisa disajikan lagi. ”Semua menunggu kabar dari pemerintah termasuk Pemkot Balikpapan. Apakah sudah bisa mengizinkan turnamen atau tidak. Karena selama wabah ini seluruh kegiatan terbatas bahkan terhenti,semoga ada hikmah dibalik wabah ini,” ujarnya.
Dia mengakui, situasi ini sangat merugikan bagi karir pemain usia dini yang ingin melangkah lebih timggi. ”Mereka hanya bisa latihan serba terbatas. Tapi latihan harus tetap berjalan. Untuk menjaga sentuhan bermain dan menjaga imunitas tubuh,“ pungkasnya. (tim)
.jpg)
