Tulis & Tekan Enter
images

Paslon bupati nomor urut 1 Mahyunadi ditemani istri tercinta Bunda Masriati bertatap muka langsung dengan SBSI Kutim di Desa Tepian Indah Bengalon

SBSI Suarakan Perlakuan Tidak Adil Pihak Perusahaan Ke Paslon Nomor Urut 1 Mahyunadi-Kinsu

KaltimKita.com, TEPIAN INDAH – Proaktif turun di berbagai kalangan masyarakat paslon nomor urut 1 bupati/wabup Kutim H. Mahyunadi, SE.,M.Si dan H. Lulu Kinsu selama memenuhi jadwal kampanye pilkadanya.

Seperti halnya paslon nomor urut 1 bupati kutim Mahyunadi, bersama istri tercinta Bunda Hj. Masriati saat turun di Desa Tepian Indah Kecamatan Bengalon beberapa waktu lalu Minggu (22/11/2020) perhatian dan keprihatinan mendalam Mahyunadi tertuju pada beragam persoalan antara perusahaan dengan tenaga kerjanya (buruh).

Saat kampanye terbuka perwakilan buruh berharap melalui paslon nomor urut 1 bupati/wabup Kutim Mahyunadi-Kinsu jika terpilih sebagai bupati dan wabup kutim dapat memperhatikan dan memperjuangkan nasib para buruh

Hal ini diketahui oleh petahana legislatif 3 priode di DPRD Kutim setelah mendengar langsung dari beberapa rekan-rekan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) di wilayah Desa Tepian Indah.

“Persoalan-persoalan yang terjadi kebanyakan dilatarbelakangi rasa ketidakadilan perusahaan dalam memberikan hak-hak mereka yang berdampak pada kesejahteraan. Padahal jelas dalam UU ketenagakerjaan sudah mengatur akan point-point penting hak-hak buruh yang perlu diindahkan,” tegas Mahyunadi.

Untuk itu jika nantinya Mahyunadi-Kinsu duduk sebagai bupati dan wakil bupati, dirinya akan bersikap tegas kepada oknum atau perusahaan-perusahaan nakal yang tidak mensejahterakan para pekerja.

Puas mendengarkan penjelasan paslon bupati nomor urut 1 Mahyunadi ratusan buruh yang tergabung di SBSI kian mendapatkan gambaran kepastian akan nasib mereka ke depannya tanpa rabu dukung dan menangkan penuh pasangan Mahyunadi-Kinsu

“Saya minta perusahaan dapat berlaku adil memberikan hak-hak mereka tanpa ada tebang pilih. Yang terpenting upah mereka mengikuti aturan UU ketenaga kerjaan, adanya jaminan kesehatan yang memadai termasuk jaminan hari tua,” tegas Mahyunadi.

Jika nantinya selaku Bupati apabila didapati kembali akan kesenjangan sosial di kalangan pekerja dengan tidak adil dalam pemberlakuan pemberian hak-haknya, Mahyunadi tidak akan segan-segan memanggil perusahaan (stake holder) untuk memecahkan persoalan secara duduk bersama.

“Namun jika diabaikan perusahaan dan tidak mampu memberikan solusi terbaiknya maka saya bisa saja mengambil langkah tegas “ultimatum” sanksi kepada perusahaan yang membandel tidak memperhatikan para pekerjanya,” ujar Mahyunadi.

Mahyunadi mengungkapkan dirinya terpanggil untuk memimpin Kutai Timur bersama Lulu Kinsu sebenarnya terus berikhtiar “nawaitu” memperjuangkan dan memprioritaskan akan kepentingan masyarakat diluar kepentingan pribadi, golongan atau kelompok.

“Satu hal yang pasti, kami hanya ingin, kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Kutai Timur dapat dinikmati seluruh masyarakat. Investasi boleh-boleh saja masuk dan berjalan di Kutai Timur, namun kesejahteraan dan asas manfaat dari investasi itu tetap harus yang NOMOR SATU bagi masyarakat,” tutup çabup paslon nomor 1 ini yang menginginkan akan arah perbuhan semakin baik dan maju di Kabupaten yang akan dipimpinnya. (tim)


TAG

Tinggalkan Komentar

//