Kaltimkita.com, BALIKPAPAN– Menyambut bulan Ramadan dan Idulfitri 2025, Dinas Perdagangan Kota Balikpapan menggelar pasar murah untuk memastikan ketersediaan bahan pokok yang aman dan terjangkau bagi masyarakat.
Kegiatan ini berlangsung dari 24 hingga 28 Februari 2025 di halaman Aula Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan mulai 24 hingga 28 Februari 2025.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Haemusri Umar mengatakan, pasar murah ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat, terutama rumah tangga yang membutuhkan barang-barang pokok.
“Kami ingin memastikan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan harga yang wajar dan dapat terjangkau,” ucap Haemusri.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyediakan LPG 3 kg dengan harga Rp19.000 per tabung, sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Sebanyak 560 tabung LPG 3 kg disediakan untuk masyarakat, dan ada juga program penukaran gas LPG 3 kg dengan LPG 5,5 kg sebagai alternatif.
“Kami harap masyarakat bisa memanfaatkan kesempatan ini, karena ada hadiah utama berupa sepeda motor yang akan diundi pada Agustus 2025,” tambah Haemusri.
Selain LPG, pasar murah ini juga menyediakan bahan pokok penting lainnya, termasuk cabai dan minyak goreng, yang harganya terus mengalami kenaikan.
Harga minyak goreng naik antara Rp5.000 hingga Rp10.000, sementara harga cabai bahkan melonjak hingga Rp15.000 per kilogram, dengan harga di pasar mencapai Rp90.000 per kilogram.
Haemusri menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipengaruhi oleh tingginya permintaan dan faktor cuaca yang memengaruhi hasil panen, khususnya untuk cabai.
Meskipun demikian, pemerintah berupaya menjaga pasokan dan harga agar tetap stabil, dengan bekerjasama dengan distributor.
“Balikpapan cukup unik, karena asal barangnya ada, berapa pun harganya pasti dibeli oleh masyarakat,” imbuhnya.
Ia menambahkan, meskipun Balikpapan masih bergantung pada pasokan dari daerah luar, pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga kestabilan pasokan barang.
Dengan pasar murah ini, diharapkan masyarakat dapat terbantu dalam mengatasi lonjakan harga bahan pokok menjelang bulan suci Ramadan dan Idulfitri 2025, serta mengurangi beban ekonomi yang mungkin timbul. (rie)