Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Suara mahasiswa akhirnya didengar. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan merespons aspirasi dari mahasiswa Fakultas Hukum yang menyoroti masalah keselamatan lalu lintas, khususnya keberadaan kendaraan berat di jalanan kota.
Kepala Dishub Balikpapan, Muhammad Fadli Pathurrahman, menyebut mahasiswa mengangkat tiga hal penting yakni perlunya evaluasi aturan lalu lintas, penindakan pelanggaran kendaraan berat, dan langkah nyata dari pemerintah untuk mencegah kecelakaan.
“Mahasiswa meminta kami tidak hanya membuat aturan, tapi juga menunjukkan tindakan nyata di lapangan,” ujar Fadli, Senin (9/6/2025).
Isu ini kembali mencuat setelah data menunjukkan ada 15 kecelakaan terjadi di kawasan rawan seperti Simpang Muara Rapak sejak 2009, termasuk tragedi besar pada 2022 yang menewaskan lima orang.
Sebagai bentuk penanganan, pemerintah kota telah menerbitkan aturan jam operasional bagi truk besar. Kendaraan angkutan barang dengan bobot lebih dari 10 ton hanya boleh melintas antara pukul 22.00 sampai 05.00 Wita. Namun aturan ini akan diperketat lagi.
“Semua kendaraan berat, baik kosong maupun bermuatan, ke depan akan dilarang melintas di luar jam yang ditentukan,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Dishub juga melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas seperti menandai jalur oranye khusus untuk kendaraan berat, mengarahkan kendaraan kecil dan motor ke sisi kiri jalan dan menambah pos pantau di lokasi rawan kecelakaan.
Namun Fadli menegaskan, pengawasan penuh tak bisa dilakukan sendirian.
“Penindakan hukum terhadap kendaraan antar kota dan truk besar adalah wewenang kepolisian, sehingga perlu kerja sama antarinstansi,” lanjutnya.
Ke depan, Dishub menyiapkan langkah jangka panjang, termasuk pembangunan jalur logistik baru agar truk tak melewati kawasan padat, penambahan pos pantau. Serta pembangunan terminal barang dan jembatan penghubung.
Dishub juga menyambut baik keterlibatan mahasiswa dan masyarakat dalam mendorong perbaikan.
“Kami tidak bisa kerja sendiri. Pemerintah, akademisi, dan masyarakat harus bergandengan tangan menciptakan jalanan yang aman dan nyaman bagi semua,” tutupnya. (rie)