Tulis & Tekan Enter
images

HIPMI Balikpapan Gelar Festival Kemudahan dan Perlindungan UMKM, Beri Layanan Gratis

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kota Balikpapan menggelar kegiatan bertajuk “Festival Kemudahan dan Perlindungan UMKM” dengan memberikan layanan administrasi gratis bagi pelaku UMKM. Acara ini berlangsung di Kafe Lexa, Rabu (17/9/2025), dengan dukungan penuh Pemerintah Kota Balikpapan.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan, Heruressandy Setya Kesuma, serta menghadirkan sejumlah instansi terkait. Ada sembilan jenis layanan yang diberikan, antara lain:
- Kurasi dan konsultasi bisnis UMKM
- Pembuatan NIB & PIRT (DPMPTSP)
- Layanan sertifikasi halal
- Layanan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
- Layanan SIINAS & TKDN
- Layanan LPSE e-Catalog
- Layanan PKP & SLHS (Dinkes)
- Konsultasi Loka POM
- Layanan Disdag

Ketua BPC HIPMI Balikpapan, Adam Dustin Bhakti, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen HIPMI untuk mendukung UMKM Balikpapan sebagai penopang ekonomi daerah.

"Ini bukan sekadar program kerja, tetapi gerakan konkret dari HIPMI. Kami percaya, jika UMKM diperkuat, maka ekonomi kota juga akan semakin kokoh. Kegiatan ini baru awal, dan ke depan kami menargetkan program yang lebih besar,” ujarnya.

Adam menyebutkan, sekitar 50 pelaku UMKM telah memanfaatkan layanan tersebut. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah seiring kegiatan yang berlanjut. Ia juga mengungkapkan bahwa HIPMI berencana meluncurkan program “Seribu Pengusaha Baru” pada Oktober mendatang, yang akan dikolaborasikan dengan agenda serupa.

"Sebenarnya kami menawarkan 14 layanan gratis, namun karena keterbatasan tempat, akhirnya hanya sembilan saja. Next event serupa, kami akan beri tempat yang lebih luas, sehingga maksimal. Supaya pesertanya juga jauh lebih besar," tandasnya.

Kepala DKUMKMP Balikpapan, Heruressandy Setya Kesuma, mengapresiasi inisiatif HIPMI. Menurutnya, layanan terpadu ini memudahkan pelaku usaha yang sebelumnya harus mendatangi banyak instansi untuk mengurus legalitas.

“Semua pelayanan hari ini diberikan gratis dan didukung enam OPD. Harapannya, UMKM yang awalnya non-formal bisa naik kelas dengan legalitas yang kuat, sehingga produk mereka lebih mudah dipasarkan,” jelas Heru.

Ia menambahkan, target pertumbuhan UMKM di Balikpapan tahun ini sudah melampaui angka nasional sebesar 4 persen. Namun tantangan tetap ada, terutama dalam hal anggaran dan pendampingan.

“Karena itu, kami mengajak semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun komunitas pengusaha, untuk bersama-sama menjadi kolaborator dalam pemberdayaan UMKM di Balikpapan,” pintanya.

Sementara itu, Sitti Nurjannah, salah seorang pelaku UMKM kuliner asal Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan, mengaku bersyukur dapat mengikuti program layanan gratis yang digelar HIPMI Balikpapan.

Perempuan yang baru merintis usaha Faraya Jus ini mengatakan usahanya baru berjalan sekitar dua bulan. Dalam kegiatan tersebut, ia mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) sekaligus sertifikasi halal produknya.

“Ini pertama kali saya mengurus legalitas usaha. Sebelumnya belum sempat karena keterbatasan biaya dan waktu. Kebetulan ada program gratis, jadi saya manfaatkan mumpung ada kesempatan,” ujarnya.

Nurjannah berharap, program seperti ini bisa terus berlanjut agar semakin banyak pelaku UMKM terbantu dalam mengurus legalitas.

“Bagi kami pelaku usaha pemula, kegiatan ini sangat mempermudah. Tidak perlu repot ke banyak tempat, cukup di satu lokasi sudah bisa mengurus semua. Semoga ke depannya program seperti ini bisa terus berjalan,” tuturnya. (lex)


TAG

Tinggalkan Komentar

//