Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan kini mendekati garis akhir. Proyek yang digadang-gadang menjadi simbol baru parlemen kota minyak itu telah mencapai sekitar 80 persen dan ditargetkan rampung sebelum akhir tahun.
Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri, meninjau langsung progres pembangunan tahap selanjutnya pada Senin (27/10/2025) bersama sejumlah anggota dewan.
Dalam pantauannya, ia meninjau ruang fraksi, area rapat utama, hingga fasilitas pendukung untuk memastikan seluruh pekerjaan berjalan sesuai rencana dan standar mutu.
“Secara umum progresnya sudah hampir 80 persen, bahkan bisa lebih. Kami berharap akhir Desember nanti sudah rampung,” ujar Alwi saat meninjaua.
Politisi Partai Golkar itu mengapresiasi hasil sementara yang dinilai memuaskan, terutama dari sisi struktur bangunan dan pengerjaan interior yang mulai tampak rapi. Namun ia tetap menekankan agar penyelesaian proyek dilakukan tepat waktu agar tidak menimbulkan denda atau keterlambatan.
“Kalau dilihat kasat mata, hasilnya cukup baik. Tapi saya tetap mengingatkan agar proyek ini selesai sesuai jadwal,” tambahnya.
Lebih jauh, Alwi menggarisbawahi bahwa kemegahan gedung baru tidak boleh membuat para wakil rakyat berpuas diri. Justru, kata dia, fasilitas baru ini harus menjadi pemacu semangat untuk bekerja lebih maksimal dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Balikpapan.
“Kantor yang megah seharusnya membuat kita lebih giat bekerja, bukan sebaliknya. Masyarakat tentu menilai hasil kerja kita, bukan seberapa besar gedungnya,” tegasnya.
Berdasarkan laporan pihak kontraktor, proyek pembangunan tersebut ditargetkan selesai pada November 2025, lebih cepat dari jadwal semula di akhir tahun. Alwi menilai capaian ini menunjukkan keseriusan pelaksana proyek dan dukungan pemerintah dalam memperkuat kelembagaan DPRD.
“Kalau bisa selesai bulan depan, tentu luar biasa. Ini menunjukkan komitmen semua pihak untuk mempercepat peningkatan sarana kerja legislatif,” ujarnya.
Ia menambahkan, gedung baru DPRD Balikpapan bukan hanya sekadar bangunan fisik, melainkan simbol tanggung jawab baru bagi seluruh anggota dewan dalam melayani masyarakat dengan lebih baik.
“Gedung ini nanti bukan hanya tempat bekerja, tapi juga tempat lahirnya keputusan-keputusan penting untuk kemajuan kota dan kesejahteraan warga,” tutup Alwi. (lex)


