Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Anggota DPRD Kota Balikpapan, Taufik Qul Rahman, menggelar Reses Masa Sidang I Tahun 2025/2026 di lingkungan RT 18 Kelurahan Margomulyo, pada Minggu (26/10/2025) malam, dengan suasana akrab dan penuh semangat kebersamaan.
Terpantau ratusan warga hadir dalam kegiatan yang dimulai selepas sholat Isya itu. Mereka memanfaatkan kesempatan untuk menyampaikan berbagai aspirasi, mulai dari perbaikan penerangan jalan umum (PJU), pembangunan posyandu, perbaikan drainase, pengeboran sumur air, hingga program pemberdayaan pelaku UMKM.
Reses kali ini juga dihadiri sejumlah instansi terkait, di antaranya Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Disperkim, Bidang Pariwisata, serta Dinas Koperasi dan UMKM, yang masing-masing siap menindaklanjuti berbagai usulan warga.
Dalam dialog yang berlangsung santai namun penuh makna itu, Taufik Qul Rahman, yang akrab disapa Putra Kilat, menyoroti potensi besar wisata mangrove Margomulyo yang hingga kini belum tergarap maksimal. Ia menilai, sektor pariwisata berbasis alam dan budaya dapat menjadi motor penggerak ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
“Perkembangan wisata mangrove harus segera diwujudkan. Ini bukan hanya soal keindahan alam, tapi juga peluang ekonomi yang bisa menambah penghasilan warga dan daerah,” ujar Dewan Dapil Balikpapan Barat itu.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun menegaskan, bahwa pengembangan wisata dan sektor ekonomi lokal tidak akan berhasil tanpa keterlibatan aktif masyarakat. Ia mengajak warga untuk membangkitkan kembali semangat paguyuban dan gotong royong, nilai yang selama ini menjadi kekuatan sosial masyarakat Margomulyo.
“Kekuatan utama Margomulyo ada pada solidaritas warganya. Kalau semangat gotong royong ini hidup, pembangunan akan berjalan lebih cepat dan berkelanjutan,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Taufik juga menekankan pentingnya peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) serta pemuda dalam membangun lingkungan yang mandiri dan produktif.
“Pemuda dan LPM harus jadi motor perubahan. Pembangunan bukan hanya soal beton dan aspal, tapi juga membangun kesadaran, partisipasi, dan kemandirian,” tutupnya.
Reses itu berakhir dengan suasana penuh kehangatan. Warga menyampaikan apresiasi atas kedekatan Putra Kilat dengan masyarakat, yang selama ini dikenal konsisten memperjuangkan segala kebutuhan warga. (lex)


