Kaltimkita.com, PENAJAM — Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor menegaskan pentingnya pembentukan tim terpadu lintas perangkat daerah untuk mempercepat penanganan kesehatan anak, balita, dan ibu hamil pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-61 di Kabupaten PPU, Jumat (21/11/2025).
Mudyat Noor menyampaikan bahwa upaya peningkatan kesehatan masyarakat tidak hanya ditangani Dinas Kesehatan, tetapi juga melibatkan DP3A2KB, Dinas Ketahanan Pangan, serta DPMD, terutama terkait optimalisasi Posyandu dan pemanfaatan dana desa.
“Kita butuh satu tim, satu data, dan satu langkah. Jangan lagi tiap instansi jalan sendiri. Dengan data yang sama, program kita lebih terlihat dan lebih tepat sasaran,” ujarnya.
Ia menyoroti laporan Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji yang menyebut angka stunting di PPU berada di posisi ketujuh se-Kalimantan Timur (Kaltim). Menurutnya, desa yang memiliki dana mandiri dapat menjadi penggerak utama dalam penguatan layanan kesehatan dasar.
Mudyat Noor menekankan pentingnya pelayanan kesehatan yang humanis, meskipun keterbatasan peralatan, aturan BPJS, dan sarana pelayanan masih menjadi kendala.
“Kalau alat kita terbatas, minimal pelayanannya dimaksimalkan. Manusiakan manusia. Mental dan psikologis pasien itu harus dibangun,” ujarnya, mencontohkan pelayanan perawat di luar negeri yang lebih ramah dan empatik.
Ia mengingatkan agar rumah sakit tidak menjadi “tempat orang sakit bertambah sakit”, melainkan harus menjadi tempat yang memberi rasa aman dan nyaman bagi pasien.
Selain kesehatan, Bupati menegaskan bahwa pendidikan dan kesehatan tetap menjadi dua sektor prioritas dalam pemerintahan daerah.
“Banyak pintu yang bisa kita buka untuk meningkatkan pelayanan, walau kemampuan kita terbatas. Yang penting kita inovatif dan melayani dengan sungguh-sungguh,” tandasnya. (adv)


