Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Diawal tahun, Mimi Meriami BR Pane, S.E selaku Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali memacu Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) empat pilar yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika secara langsung ke masyarakat.
Dalam Sosbangnya yang Pertama ditahun 2024 ini, Mimi sapaan karibnya mengundang perwakilan warga dari Kelurahan Sumber Rejo, Mekar Sari, Karang Jati dan Karang Rejo Kecamatan Balikpapan Tengah untuk dikenalkan kembali mengenai pentingnya makna empat pilar konsensus agar ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ya, kegiatan yang digelar ba'da Isya, Selasa (30/1/2024) di Posko pemenangan PPP, Jalan Re Mardanita, Kelurahan Gunung Sari Ilir, Balikpapan Tengah itu, Mimi tidak hadir sendiri, melainkan ditemani sang suami Ardiansyah yang selaku Anggota DPRD Kota Balikpapan.
Dan tak lupa guna semakin melancarkan penyampain Sosialisasinya kepada masyarakat, Dewan dari Fraksi PPP itu turut menghadirkan nara sumber Wawan Sanjaya, S.H sebagai pemateri Sosialisasi Wawasan Kebangsaan.
Mimi mengatakan, diera modern sekarang, masyarakat terkadang lupa dengan nilai-nilai makna dari empat pilar. Sehingga, kata dia, dikhawatirkan moral itu semakin terkikis untuk diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Apalagi dikhawatirkan dalam pentas politik saat ini, lanjut Mimi, sehingga betapa pentingnya mensosialisasikan kembali empat konsensus dalam kehidupan bernegara, supaya masyarakat bisa saling tetap menghargai dan hidup rukun meski dihadapkan dengan pilihan yang berbeda pada Pemilu 2024.
"Karena ditahun politik pula masyarakat kembali harus dihadapkan dengan berbagai pilihan yang berbeda. Dan hal itu dapat berpotensi memecah belah hingga memutus kerukunan sesama rakyat Indonesia," ucap Mimi.
Oleh karenanya, itu merupakan salah satu contoh antensi mengapa perlu diadakannya Sosialisasi Wawasan Kebangsaan empat pilar, yang tengah menjadi program dari Pemerintah Provinsi untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan juga persatuan dan kesatuan masyarakat Kalimantan Timur khususnya warga Kota Balikpapan.
"Paling tidak kita bisa diingatkan kembali mengenai Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara, NKRI sebagai Bentuk Negara dan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara," harapnya.
Senada, Ardiansyah berharap dalam panggung Pemilu tahun ini, masyarakat tidak terpancing bahkan sampai terpecah belah yang disebabkan pilihan yang berbeda.
Menurutnya, semua warga NKRI yang menjunjung Demokrasi mempunyai hak yang sama dalam menentukan pilihan. Kendati begitu tidak ada kata intimidasi pada hak memilih.
"Jangan sampai karena beda pilihan menyebabkan kita nanti terpecah belah sesama teman bahkan saudara maupun keluarga sendiri. Siapapun nanti yang menjadi Presiden kita jangan sampai terberai. NKRI harga mati," tegasnya.
Sementara itu, Wawan Sanjaya menambahkan, Sosialisasi Wawasan Kebangsaan empat konsensus tidak hanya berlaku kepada orang tua saja, melainkan juga harus sampai ke generasi muda.
Agar, toleransi, gotong royong dan saling menghargai terus membudaya pada kehidupan masyarakat Nusantara.
"Kita bisa berdampingan dan rukun seperti ini bukan muncul karena tiba-tiba, tapi karena sejarah yang melahirkan nilai dari empat pilar tersebut. Jadi kita tidak boleh hanya memahami sejarah ketika menimba ilmu pendidikan saja. Namun tugas kita yakni mesti terus menanamkan dan mengingatkan secara terus menerus ke semua lapisan masyarakat," tutupnya. (lex)