Tulis & Tekan Enter
images

Gelar Giat Penguatan Demokrasi Daerah, Sigit Sebut Politik Harus jadi Jalan Kesejahteraan

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Anggota DPRD Kalimantan Timur Sigit Wibowo mengajak masyarakat untuk memandang politik sebagai sarana menciptakan kesejahteraan, bukan sekadar perebutan kekuasaan. Pesan itu ia sampaikan saat bertemu warga RT 05 Kelurahan Damai, Balikpapan Kota, dalam agenda Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) ke-7, pada Rabu (30/7/2025).

Diskusi yang bertema “Keterkaitan antara Politik dan Kesejahteraan Sosial” ini berlangsung akrab. Warga yang hadir, termasuk tokoh masyarakat dan Ketua RT setempat, antusias mengikuti pemaparan para narasumber Ruddy Iskandar dan Joko Prasetyo, dengan Imam Sutejo Kurniawan sebagai moderator.

“Politik hari ini bukan lagi perebutan dengan senjata, melainkan dengan pemikiran dan suara rakyat. Politik seharusnya mencerdaskan dan mensejahterakan, bukan membuat gaduh,” tegas Sigit.

Dalam forum itu, Sigit menekankan bahwa demokrasi harus dipahami secara menyeluruh. Demokrasi politik memberi ruang bagi rakyat untuk memilih dan menyuarakan pendapat, sementara demokrasi ekonomi menuntut keadilan sosial dan kebersamaan.

Ia juga menyinggung pentingnya negara hadir di sektor strategis, sesuai amanat Pasal 33 UUD 1945, agar ekonomi tidak dikuasai segelintir orang. Sebagai contoh negara dengan sistem kesejahteraan yang kuat, ia menyoroti model welfare state di negara-negara Skandinavia.

“Program BPJS bisa kita anggap sebagai langkah awal menuju sistem kesejahteraan sosial yang lebih kokoh di Indonesia,” ujar Dewan dari politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Suasana diskusi semakin hidup saat sesi diskusi seputar Pancasila dan Sumpah Pemuda 1928 pun digelar. Selain itu, warga pun antusias bertanya dan menyampaikan aspirasi mereka, mulai dari persoalan pendidikan, kesehatan, hingga infrastruktur.

Sementara itu, Ruddy Iskandar dari Kesbangpol Balikpapan mengingatkan bahwa politik sebenarnya sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

“Mulai dari memilih ketua RT sampai menentukan sekolah anak, itu bagian dari politik. Karena politik adalah cara kita mencapai tujuan,” jelasnya.

Ruddy juga meminta warga lebih bijak memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak dan komitmen, bukan janji kampanye.

“Kalau janji politik tak ditepati, rakyat bisa memberi sanksi lewat pemilu. Itu kekuatan demokrasi,” katanya. 

Diskusi ditutup dengan dialog terbuka. Warga menyampaikan langsung keluhan dan harapan mereka, yang disambut baik oleh Sigit.

“Saya tidak datang hanya untuk menyampaikan materi, tapi juga untuk mendengar. Suara warga ini yang akan kami perjuangkan di DPRD,” pungkas Sigit. (lex)



Tinggalkan Komentar