Kaltimkita.com, KUTAI KARTANEGARA – Pembangunan Jembatan Long Penjalin di Kecamatan Tabang, Kabupaten Kukar akhirnya telah selesai pengerjaannya dengan durasi kurang dari enam bulan. Setelah sebelumnya diterpa musibah ambruk pada 7 Agustus 2020 lalu.
Pemerintah Kabupaten Kukar yang merespons cepat hal itu, akhirnya membangun ulang dengan kontruksi yang kokoh. Kinerja ini mendapat respons positif dari warga, salah satunya Kepala Adat Besar Dayak Wilayah Kecamatan Tabang, M. Daleq Yampung Liu yang merasa bersyukur atas program konektivitas antar wilayah ini.
“Alhamdulillah akses satu satunya warga di Tabang bisa dibantu dengan cepat oleh pemerintah daerah, sekarang sudah berfungsi dengan baik,” katanya.
Dale menjelaskan bahwa, Jembatan Long Penjalin merupakan akses utama warga yang menghubungkan ke wilayah Kecamatan Kembang Janggut yang menunjang aktivitas perekonomian warga seperti berladang dan distribusi bahan pangan.
“Dengan selesainya aktivitas pengerjaan itu, atas nama masyarakat wilayah Tabang Hulu sangat mengapresiasi pemerintah. Karena pembangunan itu satu-satunya akses untuk membantu urat nadi perekonomian masyarakat,” tuturnya.

Sebelum jembatan itu rampung, Dale menerangkan jika aktivitas lalu lintas sangat terkendala, pasalnya jika air Sungai Belayan menguap bisa dipastikan para pengendara tidak bisa melewatinya. Tak hanya itu harga bahan pokok pun juga melambung tinggi, seperti gas Elpiji 3 kilogram bisa mencapai Rp 40 ribu. “Alhamdulillah sekarang tidak terisolir lagi,” serunya.
Terpisah, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Restu Irawan mengatakan proyek tersebut telah diselesaikan sekitar satu bulan yang lalu. Perbaikannya juga dipasang turap sepanjang jalan untuk lebih aman.
Restu menambahkan bahwa jembatan ini bertipe A, dengan lebar 7 meter, dan panjang 40 meter dengan konsep perhitungan meminimalisir resiko seperti banjir.
Terkait pemeliharaan jembatan, Restu memastikan akan terus mengontrol secara berkala satu bulan sekali. Ia juga menegaskan dan mengimbau kepada para pengendara bermuatan besar agar tidak melebihi kapasitas 8 ton. "Supaya tidak terjadi kerusakan dan umur jembatan lebih panjang," tandasnya. (ian)


