Tulis & Tekan Enter
images

DP3AKB Sediakan Pendampingan Psikologis, Orang Tua Diminta Tidak Abai

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan terus memperkuat komitmen dalam mencegah kekerasan terhadap anak, baik yang terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Upaya tersebut dilakukan melalui pendampingan psikologis, edukasi pola asuh, serta sosialisasi perlindungan anak kepada berbagai elemen masyarakat.

Plt Kepala DP3AKB Kota Balikpapan, Nursyamsiarni D. Larose, mengatakan pihaknya menyediakan layanan pendampingan psikologis bagi anak yang mengalami masalah, baik secara mental maupun sosial. Layanan tersebut tidak hanya diberikan ketika kasus kekerasan terjadi, tetapi juga untuk membantu anak menghadapi persoalan emosional dalam keseharian. “Pendampingan psikologis memang menjadi salah satu tugas kami. DP3AKB memiliki psikolog yang siap membantu memberikan pendampingan kepada anak. Jika terjadi kasus, kami juga melakukan mediasi dan penanganan lanjutan sesuai kebutuhan,” ungkap Nursyamsiarni, Jumat (7/11/2025).

Ia menegaskan, pencegahan kekerasan terhadap anak tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Peran orang tua menjadi kunci utama dalam membentuk karakter dan kesehatan mental anak. Menurutnya, pola asuh yang salah, termasuk penggunaan kata-kata kasar, dapat berpotensi menimbulkan trauma dan berdampak pada perkembangan psikologis anak di masa depan.

“Semua kembali kepada orang tua dan lingkungan terdekat. Harus ada kesadaran bahwa kekerasan fisik maupun verbal itu berbahaya. Banyak orang tua tidak menyadari bahwa menghina, meremehkan, atau menilai ketidakmampuan anak juga termasuk bentuk kekerasan yang dapat merusak mental anak,” tegasnya.

Di tengah arus keterbukaan informasi saat ini, Nursyamsiarni menilai tantangan dalam mendidik anak semakin besar. Akses anak terhadap media digital yang tidak terkontrol, pergaulan, hingga tekanan akademik membuat peran keluarga dan sekolah semakin diperlukan untuk memberikan pendampingan nilai moral, agama, dan karakter sejak dini.

“Lingkungan dan sekolah punya peran penting. Kami juga sering melibatkan guru Bimbingan Konseling (BK) untuk memberikan edukasi terkait pola asuh dan pencegahan kekerasan. Mereka menjadi garda terdepan dalam mendeteksi perubahan perilaku anak di sekolah,” jelasnya.

DP3AKB, lanjutnya, akan terus menggencarkan penyebarluasan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang pentingnya pengasuhan positif dan perlindungan anak. Sinergi seluruh unsur sangat dibutuhkan agar lingkungan yang aman, sehat, dan ramah anak dapat terwujud. “Semua pihak harus berperan aktif, mulai dari keluarga, sekolah, RT, hingga masyarakat. Upaya ini tidak boleh berhenti. Jika semua berjalan bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak dengan baik,” pungkasnya. (rep)



Tinggalkan Komentar

//