Kaltimkita.com, SAMARINDA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) kini tengah memfokuskan untuk mengatasi permasalahan ketimpangan pendidikan, khususnya di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap masih banyaknya masyarakat di wilayah tersebut yang belum menikmati fasilitas pendidikan yang memadai.
Kepala UPTD Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan Disdikbud Kaltim, Muchamad Awaludin, menjelaskan bahwa disparitas pendidikan memang masih menjadi tantangan besar.
"Permasalahan disparitas memang tidak bisa kita pungkiri bahwa beberapa desa, terutama desa di 3T memang agak tertinggal sedikit," ujarnya pada Jumat (20/6/).
Untuk mengatasi ketidakmerataan ini, Disdikbud Kaltim akan melakukan identifikasi dan pemetaan menyeluruh terhadap kebutuhan sekolah. Tujuannya adalah untuk memastikan bantuan yang disalurkan tepat sasaran dan merata ke seluruh sekolah, termasuk di pelosok.
Awaludin mencontohkan, jika sebuah sekolah membutuhkan meja dan kursi, maka bantuan yang diberikan akan sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Salah satu kendala utama yang kerap ditemui di daerah 3T adalah keterbatasan akses internet dan listrik, selain sarana dan prasarana sekolah yang kurang memadai.
Banyak sekolah di daerah ini masih berada di zona blank spot atau tidak terjangkau sinyal telekomunikasi. Hingga saat ini, bantuan internet dari pemerintah daerah untuk SMA/SMK baru menyasar 218 sekolah.
Tidak hanya fasilitas, disparitas juga terlihat pada kemampuan dan kompetensi tenaga pengajar di daerah 3T. Guru-guru di wilayah ini dinilai masih tertinggal dibandingkan dengan guru di daerah perkotaan.
Untuk mengatasi hal ini, Disdikbud Kaltim berencana mengembangkan pembelajaran jarak jauh dengan menggandeng guru-guru terbaik dari Samarinda dan Balikpapan melalui aplikasi pertemuan daring.
"Bisa mengajarnya menggunakan Zoom ataupun media lainnya agar siswa di daerah 3T juga bisa diajar dengan guru-guru yang kompetisinya sangat mumpuni," jelas Awaludin.
Muchamad Awaludin menegaskan bahwa tahun ini, pihaknya akan terus memetakan kebutuhan sekolah agar bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran. (fan/adv/diskominfo kaltim)