Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan tengah menyusun arah pembangunan jangka menengah yang lebih inklusif dan berkelanjutan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) yang digelar di Balai Kota, Senin (26/5/2025).
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, memimpin langsung kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya perencanaan yang tidak hanya menargetkan pertumbuhan ekonomi, tapi juga kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat.
“RPJMD ini jadi peta jalan kita lima tahun ke depan. Tapi dampaknya harus bisa dirasakan hingga 20 tahun ke depan,” kata Bagus.
Dalam forum ini, Pemkot memaparkan sejumlah isu strategis yang akan menjadi fokus pembangunan, seperti ketahanan ekonomi, lingkungan hidup, pengendalian bencana, layanan publik, hingga kota layak anak. Balikpapan juga akan memperkuat peran sebagai mitra pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Visi besar yang diusung dalam RPJMD 2025–2029 adalah menjadikan Balikpapan sebagai kota global yang nyaman untuk semua, dalam bingkai nilai-nilai Madinatul Iman.
“Ini akan diwujudkan lewat pemerintahan yang profesional, infrastruktur memadai, masyarakat yang sehat dan produktif, serta ekonomi yang adil bagi semua,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Pemkot juga menyiapkan sembilan prioritas pembangunan, mulai dari transformasi birokrasi, peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan, penyediaan air bersih, pengendalian banjir, sampai pengembangan kota yang ramah anak dan ramah wisata.
“Kami sudah bentuk satuan tugas khusus untuk mendampingi program-program yang berpihak pada anak. Kota ini harus jadi ruang yang nyaman untuk tumbuh kembang generasi muda,” ujar Wawali sapaan akrabnya.
Salah satu program menarik yang sedang disiapkan adalah pembangunan taman hijau minimal 1 hektare di setiap kecamatan, lengkap dengan area bermain, jogging track, dan fasilitas wifi gratis. Pemerintah menargetkan proyek ini bisa mulai dibangun pada tahun 2026 setelah desain teknis rampung.
Melalui Musrenbang ini, Wawali mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif memberikan masukan demi menyempurnakan RPJMD. “Kalau ingin pembangunan merata, maka perencanaannya juga harus dari semua suara,” tutupnya. (rie)