KaltimKita com, BALIKPAPAN – Ternyata Kota Balikpapan memilki area persawahan yang cukup luas. Berlokasi di Gunung Binjai, Kelurahan Teritip, Balikpapan Timur, ada sekira 97 hektar area persawahan yang dapat dimanfaatkan. Sayangnya, baru 25,9 hektar yang mendapat dukungan saluran irigasi.
Saluran irigasi ini pun masih tradisional, menggunakan tadah hujan. Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo berharap, sekira 60 hektar sisanya bisa segera mendapatkan irigasi agar pemanfaatannya bisa maksimal.
“Saya mengajak Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3), lurah setempat dan Dinas Pekerjaan Umum segera memprogramkan membuat saluran irigasi untuk lahan tersebut,” ungkap Bagus.
Ia membeberkan, dari 25,9 hektar sawah yang telah teraliri irigasi bisa menghasilkan gabah kering 4,9 ton per hektare. Menurutnya ini hasil yang sangat luar biasa. Maka ia berharap sisanya yang mencapai 60 hektare bisa bermanfaat dan berdayaguna untuk menghasilkan gabah panen kering juga.
“Sudah mendapatkan manfaat dari kelompok tani, dua kali dalam setahun. Maka diharapkan ada peningkatan dari yang sebelumnya 25,9 hektare ini. Dengan begitu dari hasil panen bisa mengurangi belanja tani dari luar Kota Balikpapan,” jelasnya.
Terlebih, dinas terkait menurutnya juga sudah mendukung melalui penyediaan beberapa oeralatan teknis atau alat mesin pertanian (alsintan). “Termasuk pupuk, benih, juga dolomit. Karena ini kan masih air asam, maka perlu ditingkatkan basanya dengan dolomit,” kata Bagus.
Ia juga akan berupaya agar pertanian di Kota Balikpapan bisa terus mendapatkan prioritas penganggaran di tahun-tahun selanjutnya. Terlebih dengan adanya Instruksi Presiden (Inpres) nomor 2 tahun 2025, bahwa setiap kabupaten kota harus menyiapkan lahan pertanian untuk sumber ketahanan pangan.
“Diwajibkan seluruh kabupaten/kota se-Indonesia. Apalagi ternyata DKP3 Kota Balikpapan sudah mulai membina kelompok-kelompok tani,” ujarnya optimis.
Dukungan Pemerintah Kota Balikpapan juga akan diberikan melalui fasilitas jalan usaha tani. Juga penyediaan apa yang dibutuhkan. Dengan begitu akan memudahkan para petani memasarkan hasil pertanian mereka. “Mudah-mudahan yang Gunung Binjai juga ada bantuan dari keuangan provinsi kurang lebih 2,5 kilometer untuk pembangunan jalan usaha tani,” pungkasnya. (efa)