Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan memastikan penanganan banjir di kawasan Sungai Ampal mulai terealisasi melalui kucuran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp50 miliar pada 2026 mendatang. Dana tersebut akan digunakan untuk pengerukan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal yang berada di belakang Pasar Segar.
Ya, hal tersebut disampaikan oleh Wakil Wali (Wawali) Kota Balikpapan, Bagus Susetyo saat menghadiri upacara HUT ke-80 RI di BSCC Dome, Minggu (17/8/2025).
“Yang terkonfirmasi Rp50 miliar untuk pengurukan DAS Ampal di belakang Pasar Segar. Itu dari APBN Kementerian. Mudah-mudahan tidak bergeser, bahkan kalau bisa bertambah,” ungkap Bagus kepada media.
Dia melanjutkan, dari kebutuhan total Rp120 miliar untuk penanganan di area seluas 10 hektare tersebut, Pemkot mengaku sudah sangat terbantu dengan adanya alokasi awal Rp50 miliar.
Nantinya, kata Bagus, aliran air dari wilayah utara akan ditampung sementara di DAS Ampal sebelum dialirkan ke saluran sekunder menuju Jalan MT Haryono.
Selain di kawasan hilir Gang Mufakat hingga pompa air, Pemkot juga menyiapkan pembebasan lahan agar pengerjaan berjalan lancar. Secara keseluruhan, kebutuhan anggaran penanganan banjir Balikpapan diperkirakan mencapai Rp2,3 triliun berdasarkan master plan.
“Penanganan akan dilakukan bertahap. Prioritas di hilir dulu, sambil kita siapkan bendali-bendali. Ada 11 bendali di Sungai Ampal yang akan menampung air hujan dari berbagai wilayah,” jelasnya.
Karena keterbatasan fiskal, Pemkot mengandalkan skema pendanaan gabungan dari APBD, bantuan keuangan provinsi, serta APBN. Revitalisasi dan normalisasi saluran tetap dilakukan melalui APBD, sementara pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV akan menjadi ujung tombak pembangunan bendali.
“Kami sudah koordinasi dengan Kementerian PUPR, BWS, dan Dinas PU Provinsi Kaltim. Skala prioritas akan dibahas bersama agar penanganan banjir dan pelayanan air bersih bisa dipercepat,” tegas Wawali.
"Bapak Wali Kota juga sangat konsen supaya penanganan ini segera ditangani secepatnya. Jadi harus lebih sabar dulu, tetapi paling tidak arah perencanaan dan pelaksanaannya itu sudah benar," tutup Bagus. (lex)