KaltimKita.com, TEPIANG LANGSAT– Sudah memasuki dua tahun berjalan, warga Desa Tepian Langsat silih berganti berjalan menanyakan aspirasi 10 anggota dewan termasuk unsur pimpinannya di wilayah tersebut. Baik janji kampanyenya pada pileg 2019 lalu terkait perbaikan badan jalan termasuk pemeliharaan jembatan gantung penghubung antar desa.
Hal ini disampaikan langsung oleh tokoh masyarakat setempat H Hasim bersama tokoh adat H Akim saat anggota DPRD Kutim H Masdari Kidang bertandang ke Desa Tepian Langsat.
”Ya mereka menyampaikan sedikit rasa kekecawaanya atas janji kampanye lalu yang tak kunjung di realisasikan dengan alasan tidak adanya anggaran porkir, jadi kedepannya tingkat kepercayaan mereka menurun jika pada masa pileg mendatang kembali didatangi para dewan,” ujar anggota DPRD Kutim dari fraksi Berkarya Kutim saat mengutarakan amanat masyarakat.
KIAN DIIDOLAKAN : Anggota DPRD Kutim Kidang saat berkunjung ke Desa Tepian Langsat terbilang familiar, tak sedikit yang meminta izin memotret dirinya.
Wartawan KaltimKita.com menanyakan apa-apa janji dari 10 anggota dewan kala pileg 2019 lalu? “Yang pertama semenisasi badan jalan, rehab (pemeliharaan) jembatan gantung. Terlebih jembatan tersebut sarana vital sebagai akses satu-satunya penghubung jalan antar desa dan kecamatan begitu juga sebaliknya dengan jalan yang membutuhkan semenisasi,” ulas Kidang
Kidang saat turun tidak hanya menyerap aspirasi akan tetapi juga menjadi tempat curhatan warga yang merasa kecewa dan prihatin akan kinerja ke 10 dewan di dapil tersebut.
”Untuk itu saya mencoba menyampaikan uneg-uneg ini kepada rekan-rekan sekalian didewan,” bebernya.
Sementara diwaktu bersamaan salah satu tokoh warga H Hasim dan tokoh adat H Akim menegaskan kembali selama ini yang aktif blusukan, baru anggota DPRD Kutim Kidang yang menurut penuturan keduanya terbilang amanah. “Anggota dewan kami ini pak Kidang telah banyak membantu di desa kami terkait peningkatan prasarana jalan. Bahkan sebesar 70 persen melalui anggota DPRD Berkarya inilah sebagian jalan telah dibenahi,” ulas H.Hasim.
Sementara tokoh adat H. Akim mengungkapkan dari 10 anggota dewan Kutim ini, bahkan tiga diantaranya unsur pimpinan. “Jadi mau kapan lagi janji kampanyenya dipenuhi, mengingat masa periode mereka telah memasuki masa mejabat 2 tahun dan tersisa 2 tahun lagi masa jabatannya,” tanyanya kepada para anggota dewan dan unsur pimpinan menunggu jawaban.
“Ya kalau begini ceritanya mohon maaf saja kedepannya pada pileg akan datang, yang tidak berkontribusi memperjuangkan sarana umum wilayah kami berat akan dipilih lagi oleh warga setempat.Jika tidak ada figur lain yang lebih menjanjikan dipastikan kami akan memperkuat basis suara pak Kidang. Karena beliau saja yang terlihat gregetnya selama ini,” tutup Akim yang langsung diaminkan Hasim mewakili warga sekitar. (iya)


