Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Di tengah kekhawatiran tahunan soal polemik Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), Balikpapan justru menunjukkan proses yang rapi dan harmonis. Ya, SPMB tahun ajaran 2025/2026 untuk tingkat SD dan SMP di kota ini berhasil rampung tanpa kegaduhan, protes berlebihan dan yang terpenting seluruh anak usia sekolah berhasil terakomodasi.
Rasa lega sekaligus apresiasi disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Irfan Taufik. Usai melakukan peninjauan langsung ke sejumlah sekolah, ia memastikan bahwa proses SPMB selama dua pekan terakhir berjalan mulus.
“Kami bersyukur tahun ini tidak ada hambatan besar. Prosesnya lancar, transparan, dan semua berjalan sesuai aturan,” ujar Irfan, Senin (15/7/2025).
Menurutnya, keberhasilan ini tak lepas dari kerja kolektif antara pihak sekolah, dinas, kecamatan dan tentu saja orang tua siswa. Bahkan, Irfan menyebut bahwa kesadaran masyarakat yang meningkat dalam memahami prosedur SPMB sangat membantu menciptakan suasana kondusif.
“Tidak ada kegaduhan, semua mengikuti alur yang ditentukan. Ini menunjukkan kedewasaan dalam menyikapi proses pendidikan,” tambah mantan Sekretaris Dewan Balikpapan ini.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, terangnya, sistem zonasi tetap menjadi skema utama dalam seleksi. Namun jalur afirmasi, prestasi, dan perpindahan orang tua juga memberikan ruang lebih luas bagi pemerataan akses pendidikan.
“SPMB bukan semata tentang sekolah favorit atau siapa yang diterima di mana, tapi tentang memastikan hak pendidikan dasar terpenuhi untuk semua anak,” tegas Irfan.
Kekhawatiran klasik seperti keterbatasan kursi di sekolah unggulan atau kendala teknis digital sempat membayangi, namun semuanya dapat diatasi. Para operator sekolah dan guru dinilai berperan besar dalam menjaga kelancaran administrasi.
Kendati demikian, tambah Irfan, Dinas Pendidikan kini beralih fokus ke persiapan tahun ajaran baru yang akan dimulai akhir Juli. Ia memastikan kesiapan sarana dan prasarana akan terus dipantau agar siswa bisa memulai masa belajar dengan semangat dan kenyamanan.
“Kami ingin anak-anak merasa nyaman dan semangat menyambut sekolah barunya. Ini awal dari perjalanan pendidikan mereka, dan kami ingin mereka memulainya dengan positif,” tutup Irfan. (lex)