Tulis & Tekan Enter
images

Gamalis

Respons Seruan Ketua IMI Berau, Wabup Atensi Pembangunan Sirkuit Permanen

Kaltimkita.com, TANJUNG REDEB – Seruan Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Berau yang meminta pemerintah daerah untuk membangun sirkuit permanen, direspons langsung oleh Wakil Bupati Berau, Gamalis. Menurutnya, keinginan tersebut bukanlah hal baru dan justru telah menjadi bagian dari visi-misi bupati dan wakil bupati. “Pembangunan sirkuit permanen itu memang sudah masuk ke dalam program kami sejak awal mencalonkan diri. Itu bukan sekadar wacana, tapi bagian dari janji politik yang wajib kami realisasikan,” ujar Gamalis kepada awak media ini.

Pernyataan tersebut muncul setelah Ketua IMI Berau menegaskan bahwa para pecinta otomotif di Bumi Batiwakkal sangat membutuhkan sirkuit balap yang representatif. Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan olahraga otomotif secara legal dan terorganisir, sekaligus menekan angka balapan liar yang kerap terjadi di jalan umum.

Gamalis menegaskan bahwa dirinya memahami sepenuhnya kebutuhan para anak muda, terutama yang menyalurkan minat dan bakat mereka di dunia otomotif. Ia mengakui bahwa potensi atlet otomotif di Berau cukup besar dan membutuhkan ruang yang tepat untuk berkembang. “Kita tidak bisa tutup mata bahwa anak-anak muda kita punya bakat luar biasa dalam dunia otomotif. Tapi sayangnya, jika tidak ada tempat yang layak, mereka akan turun ke jalan dan itu bisa berisiko bagi keselamatan mereka maupun pengguna jalan lainnya,” ungkapnya.

Namun, Gamalis juga menekankan bahwa pembangunan sirkuit tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa. Ada sejumlah tahapan penting yang harus diperhatikan, terutama terkait dengan regulasi dan ketersediaan anggaran daerah. “Kalau bicara keinginan, tentu kami ingin secepatnya. Tapi realisasinya tergantung pada kekuatan anggaran kita. Kalau APBD kita memungkinkan dan tidak melanggar aturan perencanaan, maka kami akan realisasikan sesegera mungkin,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wakil Bupati Berau tersebut menyampaikan bahwa seluruh visi dan misi kampanye yang mereka bawa saat Pilkada telah dibahas secara mendalam bersama seluruh jajaran eksekutif. Hal ini sebagai bentuk komitmen agar janji kampanye tidak hanya menjadi slogan kosong, tetapi benar-benar menjadi program nyata. “Semua visi-misi kemarin sudah kita masukkan ke dalam perencanaan. Jadi tinggal bagaimana kondisi fiskal daerah kita mendukung atau tidak. Kalau mendukung, maka tidak ada alasan untuk menunda,” ujarnya. (han/adv)



Tinggalkan Komentar

//