Tulis & Tekan Enter
images

ilustrasi/net

Pembelajaran Tetap Daring, Hanya 3 Sekolah yang Boleh Tatap Muka

Kaltimkita.com, Balikpapan - Sekolah secara tatap muka yang sedianya akan mulai dilaksanakan pada 11 Januari 2021 hanya tinggal wacana.

Pemerintah sudah memutuskan untuk membatalkan rencana pembukaan sekolah tersebut lantaran masih tingginya penularan Covid-19.

Keputusan itu tertuang melalui Surat Edaran Wali Kota Balikpapan Nomor 423/0101/Disdikbud tentang penyelengaraan pembelajaran semestar genap jenjang TK, Paud, SKB, SD dan SMP se-Balikpapan tahun pembelajaran 2020/2021.

"Untuk rencana pembelajaran tatap muka yang rencananya mulai digelar pada 11 Januari mendatang ditunda," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Muhaimin, Senin (4/1) siang.

Dengan demikian, pembelajaran tetap dilaksanakan dengan sistem daring atau online. Muhaimin pun meminta kepada orang tua peserta didik agar mendampingi dan mengawasi putra putrinya selama mengikuti pembelajaran daring di rumah.

"Serta melarang peserta didik ke luar rumah kecuali untuk alasan yang penting," ujarnya.

Untuk sistem kerja guru selama pembelajaran daring, Disdikbud telah mengeluarkan edaran. Bahwa 50 persen guru hadir di sekolah dan 50 persen lagi melaksanakan Work From Home (WFH).

"Penilaian pembelajaran tetap sesuai dengan yang lama. Sekolah yang melaksanakan pembelajaran lima hari dimulai pukul 08.00 sampai 14.00 Wita, sedangkan sekolah enam hari dimulai pukul 08.00 sampai 13.00 Wita," tuturnya.

Kepada Kepala satuan pendidikan juga wajib menyampaikan laporan kepada Disdikbud Balikpapan melalui pengawas pembina masing-masing sekolah.

"Jadi, pembelajaran daring disampaikan ke Disdikbud melalui pengawas pembina dari tingkat Paud, TK, SD sampai SMP," ungkapnya.

Namun Disdikbud memberikan kesempatan kepada tiga sekolah yang kawasannya tidak terdapat jaringan internet atau blank spot untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Dengan catatan, pembelajaran dilakukan secara berkelompok. Maksimal lima peserta didik dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Tiga sekolah itu, SMPN 21 da SDN 21 di Teluk Waru serta SDN 014 Balikpapan Timur. Sekolah ini daerah blank spot, tidak ada jaringan," ucap Muhaimin.

Selain itu dapat pula diterapkan pembelajaran dengan sistem home visit. Dalam hal ini guru boleh mendatangi kediaman peserta didik untuk memberikan pelajaran. "Guru bisa datang ke rumah siswa," pungkasnya. (tim)



Tinggalkan Komentar

//