Tulis & Tekan Enter
images

ilustrasi/google

Klaster Keluarga Masih Menjadi Penyumbang Kasus Tertinggi di Kaltim

Kaltimkita.com, Balikpapan - Dalam rapat koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi, Balikpapan diminta untuk melakukan intervensi dalam perkembangan klaster keluarga.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty. Dikatakan, klaster keluarga masih menjadi penyumbang kasus terbanyak di Kaltim.

"Hampir seluruh Kabupaten dan Kota di Kaltim memang yang terbanyak klaster keluarga. Oleh karena itu kami diarahkan untuk melakukan intervensi sesuai kondisi Kota masing-masing," kata Dio, sapaan Andi Sri Juliarty, Rabu (18/11).

Bahkan secara nasional, posisi Kaltim mengalami lompatan sebagai provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi dari semula peringkat 13 menjadi 11, kemudian 7. "Diestimasikan Kaltim dapat naik satu menjadi peringkat 6," ungkap Dio.

Untuk menekan klaster keluarga ini, kota Balikpapan menemui kendala dalam melakukan tracing dan testing. Dari prosedur yang ada, setiap satu kasus positif Covid-19 diminta melakukan testing atau swab test terhadap 30 orang riwayat kontak erat.

"Namun di Balikpapan, jumlah anggota keluarga umumnya sedikit atau kecil. Begitu juga jika terjadi dari kasus dari pendatang, yang mungkin hanya terdapat satu anggota keluarga saja," tuturnya.

Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan melaporkan hari ini (18/11) terdapat penambahan 16 kasus terkonfirmasi positif, 19 selesai isolasi, dan satu kasus meninggal dunia. "Dari 16 kasus ini ada tiga kasus yang merupakan hasil tracing kasus klaster keluarga," pungkas Dio. (tim)


TAG

Tinggalkan Komentar

//