KaltimKita.com, BENGALON – Pasca penangkapan bupati Kutim yang dinonaktifkan Ir H Ismunandar MT sekaligus penonaktifan ketua DPRD Kutim sekaligus mantan ketua PPP Kutim Bunda Hj Encek Ur Firgasih SH MAp karena tengah melalui proses hukum dan ditangani KPK.
Seiring perjalanan dan perkembangannya, sudah banyak masyarakat angkat suara dengan nada haru dan menyisakan duka mendalam.
“Seperti halnya tak sedikit anggota mejelis taklim yang dibina bunda Encek Firgasih berpindah dibawah binaan saya. Mereka beralasan Bunda Encek Firgasih sama Pak Ismu itu orang baik dan telah banyak peduli akan beragam kegiatan sosial kemasyarakatan. Kami bisa membaca mereka berdua dikorbankan saja karena jelang menghadapi pilkada serentak 2020 lalu, banyak yang bilang akan membaca hal itu,” ulas masyarakat dan para simpatisan bunda Encek Firgasih yang sempat menumpahkan uneg-unegnya kepada anggota DPRD Kutim, Masdari Kidang.
Banyak yang curhat kepada anggota dewan Kidang, ketiadaan Bunda Encek Firgasih karena hadapi masalah hukum, figurnya masih dirindukan masyarakat.
Bahkan Kidang tidak memungkiri banyak juga yang mengatakan pasca kepergian Ismu-Encek dengan alasan permasalahan hukum menyisakan duka yang berkepanjangan. “Banyak juga baik masyarakat umum khususnya, menegaskan seperti kehilangan ayah dan ibunya kabupaten ini,” ungkap Kidang secara blak-blakan
Untuk itu Kidang hanya mampu mendoakan Ismu-Encek Firgasih senantiasa diberikan kekuatan, ketabahan serta dapat melalui segala ujian dan berakhir dengan indah.
Kidang mengungkapkan mantan Bupati dan mantan ketua DPRD Kutim Bunda Encek Firgasih merupakan dua figur bermasyarakat dan peduli antar sesama.
”Tak sedikit bagi sebagian simpatisan Ismu-Encek Firgasih, keduanya figur yang telah banyak berkorban serta menganggapnya sebagai tahanan titipan politik,” tutup Kidang menceritakan kembali curhatan para loyalis kedua figur tersebut. (iya/and)
.jpg)
