Tulis & Tekan Enter
images

Kaltim Melangkah: Dari Bebas UKT hingga Merangkul Gerakan Mahasiswa

Kaltimkita.com, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Rudy Mas’ud- Seno Aji tak hanya sekadar membebaskan mahasiswa dari beban Uang Kuliah Tunggal (UKT). Mereka kini tengah merumuskan sebuah ekosistem pendidikan yang inklusif dan progresif.

Langkah ini semakin progresif dengan menggratiskan biaya pendidikan dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Strata 3 (S3). Sebuah langkah berani yang menjadikan Kaltim teladan nasional dalam menjamin akses pendidikan yang setara.

Mulai Januari 2026, janji manis “bebas UKT” akan menjadi kenyataan bagi seluruh mahasiswa di Kaltim, dari semester dua hingga delapan. Ini adalah investasi besar yang mencerminkan komitmen Pemprov Kaltim untuk memastikan setiap warga memiliki kesempatan meraih pendidikan setinggi-tingginya tanpa terhambat biaya.

Namun, kebijakan ini tidak berhenti pada keringanan finansial semata. Seno Aji secara terang-terangan juga menunjukkan apresiasi terhadap peran mahasiswa sebagai agen perubahan.

 “Kegiatan penelitian, keagamaan, bahkan demonstrasi adalah ekspresi mahasiswa yang kami nilai sebagai bagian dari perjuangan mencari kebenaran,” ujarnya saat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Fornassosmas BEM Se-Indonesia XI di Gedung Rektorat Universitas Mulawarman.

Pernyataan ini menjadi angin segar bagi kebebasan berpendapat dan iklim akademik yang sehat di kalangan mahasiswa Kaltim.

Seno Aji mengajak seluruh elemen mahasiswa untuk bersinergi dan mendukung arah pembangunan jika pemerintah telah berada di jalur yang benar.

 Gagasan ini disambut positif oleh jajaran akademisi. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mulawarman, Mohammad Bahzar, mengingatkan mahasiswa tentang peran vital mereka sebagai penyusun gagasan. “Kadang mahasiswa ini demo dulu, konsepnya belakangan. Yang benar adalah konsep dulu, kalau buntu baru berdemo. Itu baru gerakan cerdas,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim, Surasa, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan mahasiswa dalam pengembangan sumber daya manusia, khususnya di sektor pendidikan vokasi.

“Kami butuh dukungan dari adik-adik mahasiswa, bukan hanya sebagai pengkritik, tetapi juga sebagai mitra yang menyumbangkan gagasan dan solusi,” jelas Surasa.

Visi Kaltim ini jelas, bukan hanya mencetak lulusan bergelar, tetapi juga membentuk generasi mahasiswa yang kritis, inovatif, dan siap berkontribusi dalam pembangunan daerah. Ini adalah investasi jangka panjang yang melampaui sekadar angka, membangun fondasi kuat untuk masa depan Kaltim yang lebih cerah dan maju. (fan/adv/diskominfo kaltim) 



Tinggalkan Komentar