Tulis & Tekan Enter
images

HIPMI Balikpapan dan DKUMKMP Balikpapan menjalin kerjasama dalam rangka memajukan dan menaikkan usaha UMKM lokal.

HIPMI Balikpapan dan Pemkot Kolaborasi Cetak 1.000 Pengusaha Baru, Sasar Mahasiswa dan UMKM

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Balikpapan resmi menjalin kerja sama strategis dengan Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan. Kerja sama ini difokuskan pada pengembangan sektor UMKM, termasuk rencana besar melahirkan 1.000 pengusaha baru pada Oktober 2025 mendatang, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.

Ketua BPC HIPMI Balikpapan, Adam Dustin Bhakti, menyampaikan bahwa peluncuran 1.000 pengusaha baru ini merupakan program unggulan HIPMI diperiodenya, yakni tahun 2024–2027.

Ia mengungkapkan, sebagian besar peserta program ini sejatinya merupakan mahasiswa yang dinilai memiliki potensi besar menjadi pelaku usaha dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Kami ingin berkontribusi nyata untuk Balikpapan dengan melahirkan seribu pengusaha baru, sekitar 80 persen dari kalangan mahasiswa. Karena merekalah generasi yang akan memegang tongkat estafet pembangunan 20 tahun ke depan,” ujar Adam, di Kafe Lexa, pada Kamis (7/8/2025).

Adam menambahkan, HIPMI tak hanya akan mendampingi para pelaku usaha dari sisi pembinaan, tapi juga dalam hal perizinan seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi halal, hak kekayaan intelektual (HAKI), perpajakan, hingga pembuatan e-katalog. Dalam hal permodalan, HIPMI juga menggandeng sejumlah perbankan dan investor, baik dalam maupun luar negeri.

Sebagai bagian dari ekspansi internasional, HIPMI Balikpapan bahkan telah menjalin komunikasi dengan mitra di Dubai. Tiga UMKM lokal kini sedang dalam proses uji coba pemasaran produk secara daring untuk pasar ekspor.

“Karena ini berkaitan dengan hubungan bilateral dan ekspor, kami sedang merancang SOP yang jelas. Detail resminya akan kami sampaikan saat peluncuran Oktober nanti,” ungkap Adam.

Sementara itu, Kepala Bidang Industri Kecil Menengah (IKM) DKUMKMP Balikpapan, Indira Purnama Jaya mengungkapkan bahwa hingga akhir Desember 2024, tercatat 83 ribu unit UMKM beroperasi di Balikpapan. Keberagaman sektor mencakup kuliner, jasa, industri kreatif, hingga perdagangan.

Indira menilai, peran pemerintah saja tidak cukup untuk mendorong kemajuan UMKM. Karena itu, kolaborasi seperti bersama HIPMI menjadi langkah strategis dalam menghadirkan pendampingan menyeluruh.

“Kami di dinas hadir sebagai pendamping usaha. Mulai dari perizinan dasar seperti NIB, hingga sertifikasi lanjutan seperti halal, hak cipta, PIRT, BPOM, bahkan HACCP untuk yang ingin ekspor,” jelasnya.

Untuk produk ekspor, lanjutnya, saat ini baru sekitar 25 UMKM dikurasi yang aktif mengirim produknya ke luar negeri. Namun pemerintah terus membuka jalan promosi melalui jejaring perdagangan luar negeri maupun diaspora Indonesia.

Dijelaskannya, produk yang memiliki potensi besar untuk menembus pasar global antara lain makanan ringan dan kerajinan tangan. Asia Tenggara, Cina, dan Timur Tengah menjadi wilayah yang paling prospektif karena kesesuaian selera pasar.

“Produk UMKM dari Balikpapan sudah dikirim ke Malaysia, Timur Tengah, dan Cina. Responsnya cukup positif, terutama dari negara-negara yang memiliki cita rasa mirip dengan kita,” tutur Indira.

Ia juga menyebutkan, untuk produk perikanan seperti udang dan kepiting, saat ini sebagian besar diekspor ke China dan Singapura melalui jalur langsung (direct call). (lex)



Tinggalkan Komentar