Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), harga beras di Balikpapan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Pemerintah daerah bersama Satgas Pangan Kalimantan Timur memperketat pengawasan distribusi setelah menemukan harga beras medium dan premium di atas harga eceran tertinggi (HET) di sejumlah pasar.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan, Haemusri Umar, mengatakan tim Satgas Pangan telah turun ke lapangan memantau harga di pasar tradisional. Hasilnya, di Pasar Pandansari dan Pasar Kelandasan, harga beras masih dijual di atas HET.
"Dari hasil monitoring, ditemukan harga beras medium dan premium masih melampaui ketentuan pemerintah. Karena itu, kami fokus melakukan pengawasan dan intervensi harga," ucap Haemusri saat ditemui, Selasa (28/10/2025).
Baginya, beras menjadi perhatian utama karena merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa tergantikan. Hingga saat ini, pihaknya mencatat kenaikan harga pada komoditas lain seperti telur, daging ayam, dan ayam ras, sementara komoditas hortikultura seperti cabai masih stabil.
Sebagai langkah cepat, Bulog Kaltim-Kaltara melakukan gerakan pangan murah di Pasar Pandansari untuk menekan harga jual di tingkat pedagang.
"Gerakan pangan murah ini akan diperluas ke pasar lain agar harga bisa turun bertahap," jelas Haemusri.
Upaya stabilisasi itu dilakukan berdasarkan instruksi Kapolri yang disampaikan melalui Koordinator Satgas Pangan, Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kaltim.
Instruksi tersebut meminta seluruh kabupaten dan kota di Kaltim bersinergi dengan Polres di wilayah masing-masing dalam mengawasi distribusi bahan pokok, khususnya beras.
Untuk memperkuat koordinasi, Disdag Balikpapan akan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Bapokting, Selasa (29/10/2025), bersama Satgas Pangan Provinsi Kaltim.
Pertemuan ini akan menghadirkan berbagai instansi terkait seperti BMKG, BPS, Bulog, Dinas Ketahanan Pangan, Ditreskrimsus Polda Kaltim, serta para distributor bahan pokok.
"Fokus rakor besok tetap pada harga beras, karena ini yang paling besar tekanannya menjelang HBKN," pungkas Haemusri. (lex)


