Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan memastikan pembangunan bank sampah tidak terhambat soal ketersediaan lahan.
Ya, hal tersebut disampaikan oleh Kepala DLH Balikpapan, Sudirman Djayaleksana. Ia menegaskan bahwa kunci utama keberhasilan program ini terletak pada kemauan dan keterlibatan masyarakat secara bersama-sama.
“Kalau terus mencari alasan, program ini tidak akan berjalan. Alhamdulillah, hampir semua kelurahan sudah membentuk bank sampah,” ujar Sudirman, Jumat (12/9/2025).
Menurutnya, bank sampah tidak membutuhkan area luas. Bahkan pekarangan pun bisa dimanfaatkan, berbeda dengan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang memang memerlukan lahan besar. Ia mencontohkan Bank Sampah Induk di kawasan Rapak, yang tetap tertata karena sampah langsung diambil dan diproses tanpa menumpuk.
Saat ini, kata Sudirman, dari target enam bank sampah di setiap kelurahan, ada yang sudah memenuhi jumlah tersebut, ada pula yang baru tiga atau empat. Meski begitu, seluruhnya masih berproses. Kelurahan Mekarsari di Balikpapan Tengah menjadi salah satu wilayah yang sudah memiliki bank sampah lengkap.
Sudirman juga mengingatkan bahwa partisipasi warga, mulai dari lurah, RT, hingga tokoh masyarakat, menjadi kunci utama.
“Beberapa contoh di lapangan membuktikan bahwa lahan bukan kendala pokok. Yang paling penting adalah kemauan dan tindakan nyata masyarakat,” tegasnya.
Sebelum pandemi COVID-19, jumlah bank sampah aktif di Balikpapan tercatat sekitar 150 unit. Namun kini jumlahnya berkurang hingga tinggal 70-an. DLH pun tengah berupaya menghidupkan kembali yang sudah ada sekaligus menambah yang baru.
Di tingkat kecamatan, saat ini baru ada dua bank sampah induk, masing-masing di kawasan Daksa Balikpapan Selatan dan Balikpapan Utara. (lex)


