Kaltimkita.com, PENAJAM- Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjalin kerja sama dengan Dinas Sosial (Dinsos) PPU untuk mengidentifikasi anak yang tidak sekolah dan mahasiswa yang mengalami putus kuliah.
Kerja sama ini juga untuk menggali lebih dalam alasan di balik anak putus sekolah. Agar memahami mengapa anak-anak tidak dapat melanjutkan pendidikan formal dan apa saja faktor yang menyebabkan para mahasiswa berhenti di tengah jalan. Data ini nantinya akan menjadi dasar untuk langkah-langkah penanganan yang lebih efektif.
Kabid Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF) Disdikpora PPU Durajat mengatakan, banyak kasus putus sekolah dan putus kuliah kemungkinan besar disebabkan oleh faktor ekonomi. Ketidakmampuan orang tua dalam membiayai pendidikan menjadi salah satu alasan utama.
“Kami melibatkan Dinsos karena kemungkinan besar anak tersebut putus sekolah karena faktor ekonomi. Orang tua tidak mampu membiayai sekolah, sehingga anak tersebut tidak dapat bersekolah,” kata Durajat, Senin (1/9/2025).
Selain faktor ekonomi, Durajat mengungkapkan, bahwa faktor sosial dan budaya serta faktor-faktor lain bisa menjadi salah satu penyebab anak putus sekolah.
“Kolaborasi dengan berbagai pihak lain sangat diperlukan, tidak hanya terbatas pada Dinsos saja,” terangnya.
Disdikpora PPU berharap dapat memperoleh gambaran yang komprehensif mengenai permasalahan pendidikan yang ada di Kabupaten PPU.
“Data yang terkumpul nantinya akan menjadi landasan untuk merumuskan solusi yang tepat guna, memastikan bahwa setiap anak dan remaja di PPU memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” tandasnya. (adv)


