Tulis & Tekan Enter
images

PRIHATIN : Anggota DPRD Kutim Kidang prihatin meningkatnya jumlah pasien yang terpapar suspect positif covid 19 antisipasi lebih banyak berkegiatan tani di bawah sinar matahari

Di Angka 3.521 Kasus Covid-19 Kutim Sita Perhatian Anggota Dewan Kidang, Berikut Tanggapannya

KaltimKita.com, BENGALON – Berdasarkan perkembangan dari beberapa referensi yang ada salah satunya Surveillance Kabupaten Kutai Timur dari 3.521 kasus yang ada di Kutim sebanyak 36 pasien yang sempat terkonfirmasi terpapar positif Covid – 19 dinyatakan sembuh.

Dari 36 yang dinyatakan sembuh dalam perkembangannya sebanyak 15 pasien yang telah mampu terbebas dari wabah pandemi covid-19 (sembuh) berdasarkan hasil data autentik dari cakupan zona kerja Kelurahan Teluk Lingga. Sedangkan warga di Sangatta Utara sebanyak 13 pasien yang awalnya suspect positif covid – 19 telah sembuh dan Warga Kelurahan Tepian Baru 7 pasien sembuh, Warga Sangatta Selatan sebanyak 1 pasien sembuh.

BUTUH KESADARAN BERSAMA : Meningkatnya jumlah pasien yang terpapar covid-19 positif memicu kekhawatiran anggota dewan serta berdampak pada terganggunya aktivitas pekerjaan

Atas keberhasilan tim medis terutama gugus terdepan pemutusan mata rantai covid-19 di Kutim, tentunya menurut Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kutim, Bahrani Hasanal sedikit merasa bernafas lega.

“Patut disyukuri dengan kesembuhan para pasien tersebut. Akan tetapi tentunya bagi pihak dinas kesehatan maupun satu kesatuan tim gugus terpadu penanganan covid-19 pada Kabupaten Kutim tetap meningkatkan kewaspadaan terutama dalam menjaga dan melindungi masyarakat dari penularan virus corona,” jelasnya.

Bahrani (biasa disapa) untuk dapat sembuh dari covid-19 dibutuhkan tekad, upaya, keyakinan yang kuat baik dalam mematuhi semua aturan – aturan protokol kesehatan secara benar.

“Begitu juga apabila penerapan pemberlakuan isolasi dapat berjalan sesuai aturan medis tentunya hasilpun akan baik,”ungkap Kadis Kesehatan Kutim.

TIPS : Kiat anggota DPRD Kutim Kidang bersawah tak jauh berbeda dengan berolah raga dalam meningkatkan kekebalan tubuh (Imun)

Berdasarkan data yang ada tentunya membuat kekhawatiran anggota DPRD Kutim Masdari Kidang fraksi Berkarya.

“Mungkin awalnya banyak pendapat sebagian orang yang kurang yakin dan meragukan akan hasil beragam tes medis. Akan tetapi jika saya amati covid-19 nyata adanya, untuk itu kekhawatiran saya secara pribadi maupun sebagai anggota legislatif Kutim meyakini virus corona merupakan kasus wabah virus yang harus benar-benar ditanggapi “serius” serta membutuhkan kesadaran dan penanganan ekstra yang wajib diintensifkan?,” ulas Kidang.

Mengapa menurut anggota DPRD Kidang dalam menghadapi masa pandemi covid-19 jangan dianggap sepele harus serius dalam mengantisipasinya ? Tentunya hal ini sangat berdasar jangan sampai jumlah pasien penderita virus corona terus meningkat dan meluas penularannya untuk itu dibutuhkan kesadaran bersama.

“Saya sangat sepandapat dengan anjuran-anjuran medis, jika menurut kadis dinas kesehatan jangan takut pada sanksi denda akan tetapi takut terjangkiti atau menularkan maupun tertular. Namun bagi saya covid-19 bukan untuk ditakuti akan tetapi bagaimana keyakinan kita untuk lebih mawas diri pada upaya-upaya pencegahan melalui aturan-aturan kesehatan yang ada dengan mengindahkan penerapan protokol kesehatan pada kehidupan sehari-hari,”ujarnya.

Ketua PAC Berkarya Bengalon ini menjelaskan Kutim tidak akan keluar dari zona dapat dikatakan gawat darurat “emergency” melalui peningkatan kasus jumlah pasien yang terkonfirmasi terpapar covid dengan hasil positif, tanpa didukung penuh atas kesadaran masyarakat itu sendiri.

“Jika saja kita nurut akan mekanisme, tertib dan disiplin melaksanakan tahapan point-point penting protokol kesehatan sudah barang tentu kabupaten ini akan terbebas zero dari virus mematikan yang asal muasal penyebarannya dari negara Republik Rakyat Tiongkok (China),” tegas Kidang.

Tak hanya itu, Kidang menambahkan belum berkurangnya, bahkan diprediksi dapat terus bertambah pada situasi seperti sekarang “tanggap covid-19” tentunya sangat berdampak dan menghambat baik pada layanan pemerintah, aktivitas para pelajar, mahasiswa menimba ilmu, serta berbagai kegiatan lainnya termasuk kinerja anggota dewan.

“Ekonomi di masa-masa saat sekarang menghadapi pandemi virus corona menjadi suatu kendala yang menganggu perputaran perekonomian,”tuturnya.

9“Untuk itu saya mengimbau dengan sangat sekali, bersama-sama kita perangi covid-19 di Kutim, dengan mengikuti protokol kesehatan tak perlu harus diingatkan melalui berbagai giat penindakan preventif dari petugas gugus penanganan covid. Ingat akan kesehatan, keselamatan diri sendiri, terutama keluarga tercinta dan orang lain disekitar jangan sampai lalai apalagi ternyata positif corona pasti menularkan ke lainnya,”pesan moril Kidang kepada khalayak luas.

Sementara Kidang sendiri menjalankan aturan protokol kesehatan sedikit mengurangi berkegiatan di kantor dewan akan tetapi ponsel siap selalu stay apabila sewaktu-waktu ada masyarakat (konstituen) di dapilnya ingin tetap berkoordinasi serta komunikasi menyampaikan beragam usulan aspirasi, bisa juga melalui bertatap muka langsung dengan virtual atau video call sekalipun.

“Saya lebih banyak menyibukkan diri melalui berladang, sambil berjemur dibawah sinar matahari. Karena virus corona menurut dari beberapa info terpercaya dapat mati pada suhu panas makanya tak malu jika turun ke sawah atau ke kebun mengenakan sarung saja karena lebih baik mencegah ketimbang mengobati jangan sampai penyesalan selalu datang di belakang hari,”kata Kidang kepada awak media KaltimKita.com. (tim)


TAG

Tinggalkan Komentar

//