Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Siapa sangka, dari dapur rumah sederhana di RT 65 Kelurahan Karang Rejo, Balikpapan Tengah, lahir produk olahan buah yang kini banyak diminati. Namanya Banna Natural Food, usaha rumahan milik Ika Junita yang menghadirkan selai dan sirup buah asli tanpa bahan pengawet.
Awalnya, keinginan membuat selai muncul dari kebiasaan anak-anaknya yang gemar sarapan roti. Ika mengaku khawatir dengan kandungan bahan pengawet pada produk selai di pasaran. “Saya pikir, selai yang dijual itu kan belum tentu 100 persen buah. Akhirnya saya coba buat sendiri, pakai buah asli dan gula asli,” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Senin (27/10/2025).
Berbekal pengetahuan dasar kimia yang didapat dari sustainable school, Ika mulai bereksperimen membuat selai rumahan untuk konsumsi keluarga. Tak disangka, produk buatannya justru mendapat respon positif dari para ibu-ibu di sekolah anaknya.
“Mereka coba, ternyata anak-anak suka. Akhirnya pada pesan lagi, repeat order. Dari situ saya mulai serius memproduksi,” ungkap Ibu berusia 47 tahun itu.
Meski sudah lama memproduksi selai, Ika baru resmi bergabung dengan Forum UMKM Balikpapan Tengah pada tahun 2023. Dorongan datang dari adiknya yang lebih dulu aktif di UMKM.
“Awalnya saya ragu karena masih ada anak kecil. Tapi ternyata tidak sesibuk yang saya bayangkan, apalagi banyak pelatihan dan pendampingan,” ujarnya.
Bergabung dengan Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan membuka banyak peluang. Ika mulai mengurus legalitas usaha, mulai dari Nomor Induk Berusaha (NIB), PIRT, sertifikasi halal, hingga Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Bahkan, ia juga telah mengikuti sosialisasi Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Semua fasilitasi dari dinas, gratis. Alhamdulillah, sangat membantu,” ucapnya bersyukur.
Kini, Banna Natural Food memiliki tiga varian selai berizin edar, yakni mangga, nanas, dan buah naga. Sementara untuk sirup buah, tersedia hingga sepuluh varian, di antaranya salak, belimbing wuluh, nangka, pandan, rambai, hingga kuweni, sebagian besar berasal dari buah lokal musiman.
Uniknya, setiap produksi sirup selalu menghasilkan bahan sampingan berupa daging buah yang kembali diolah menjadi selai. “Jadi semuanya terpakai, tidak ada yang terbuang,” jelas Ika.
Produk Banna Natural Food dibanderol Rp40 ribu per botol, baik untuk selai maupun sirup. Selain dipasarkan lewat bazar UMKM, produknya juga mulai dikenal karena keunikan rasa dan kesegarannya. “Yang paling banyak dicari itu sirup buah rambai, karena jarang ada di pasaran,” tuturnya.
Bagi Ika, usaha ini bukan sekadar bisnis, tetapi juga cara menebarkan gaya hidup sehat melalui pangan alami. “Selai dan sirup ini saya buat dengan hati. Dari buah asli, tanpa pengawet, dan penuh cinta untuk keluarga,” ujarnya. (lex)


