Kaltimkita.com, TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menghadiri syukuran panen padi yang dirangkai dengan peresmian vertical dryer serta penyerahan alat mesin pertanian (Alsintan) kepada kelompok tani di Kampung Buyung-Buyung belum lama ini.
Setibanya di lokasi, Bupati bersama rombongan langsung meninjau bantuan dua unit traktor roda crawler yang disiapkan untuk kelompok tani. Bantuan ini diharapkan mampu mempercepat proses membajak sawah dan meningkatkan produktivitas petani.
Acara kemudian dilanjutkan dengan peresmian vertical dryer, fasilitas pengeringan padi berkapasitas 10 ton yang mampu mengeringkan gabah dalam waktu 9 hingga 13 jam sebelum digiling menjadi beras. Alat ini merupakan bantuan Pemkab Berau pada 2024 dan kini resmi dapat dimanfaatkan masyarakat.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Buyung-Buyung, Andi Muhammad Arpan, menjelaskan bahwa kampungnya memiliki potensi lahan 600 hektare, dengan 387 hektare di antaranya yang saat ini digarap. Meski begitu, ia menyoroti persoalan irigasi yang masih menjadi kendala utama.
“Tahun ini rata-rata hasil panen 4,1 ton per hektare. Gabah kering yang terserap Bulog sudah 401 ton,” jelasnya. “Kita harap ada dukungan agar target tiga kali tanam setahun bisa tercapai,” sambungnya.
Pemerintah daerah menegaskan komitmennya dalam mendukung sektor pertanian melalui bantuan Alsintan dan pembenahan infrastruktur. Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menekankan bahwa pertanian menjadi salah satu fokus utama pembangunan daerah di luar pertambangan.
“Pemerintah mencoba memaksimalkan potensi pertanian, perikanan, perkebunan, ekonomi kreatif, dan pariwisata. Ini menjadi visi pemerintah untuk optimalisasi sektor hilir,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Pemkab terus mendorong setiap kampung memaksimalkan potensi lokal. Termasuk peningkatan jenis kualitas beras lokal, yang kedepan akan didorong bisa memiliki kualitas premium dari Berau.
“Buyung-Buyung dengan pertanian dan perikanannya kita dorong agar hasilnya bisa mencapai kualitas premium. Tahun ini juga kita bantu perbaikan jalan Buyung-Buyung agar akses distribusi hasil panen lebih mudah,” pungkasnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Berau, Junaidi, merinci penyaluran Alsintan kepada kelompok tani.
Di antaranya adalah Gapoktan Jaya Maju menerima satu unit gilingan padi, Brigade Pangan Semetro Muda mendapat satu traktor roda empat, dua traktor roda dua, dua traktor crawler, dua rice transplanter, dan dua pompa air. Poktan Sumber Rejeki menerima satu unit gilingan padi, sedangkan Poktan Sumber Harapan Bersama mendapat satu rumah dryer.
Selain itu, Brigade Pangan Buyung Sejahtera juga memperoleh tiga unit traktor roda dua, dua unit traktor crawler, dua rice transplanter, dan empat mesin pompa air. Poktan Jaya menerima tambahan satu traktor roda dua. Menurut Junaidi, penyaluran bantuan ini disertai peningkatan kapasitas petani.
“Sesuai arahan Ibu Bupati, peningkatan SDM petani, khususnya operator Alsintan, sangat penting agar alat ini benar-benar bermanfaat,” ujarnya.
Ia menambahkan, Berau memiliki lima Brigade Pangan yang tersebar di empat kecamatan, yakni Tabalar, Sambaliung, Gunung Tabur, dan Teluk Bayur. Meski begitu, sektor pertanian masih menghadapi sejumlah tantangan.
“Tantangannya adalah alih fungsi lahan dan tenaga kerja petani yang semakin berkurang,” katanya.
Junaidi juga menyinggung soal harga gabah, sebagaimana Pemerintah pusat sudah menetapkan harga gabah Rp6.500 per kilogram yang diterima langsung oleh Bulog. Yang diharapkan, ini bisa berjalan baik sehingga memberi kepastian harga saat produksi meningkat.
Dengan dukungan fasilitas modern dan perhatian pemerintah, masyarakat Buyung-Buyung optimistis sektor pertanian mereka bisa semakin berkembang. Momentum panen raya tahun ini sekaligus menjadi awal dari pengelolaan pertanian yang lebih produktif dan berdaya saing tinggi di Bumi Batiwakkal. (han/adv)