Tulis & Tekan Enter
images

Bulog Kaltim Pastikan Stok Beras Aman hingga Lebaran 1445 H

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Badan Urusan Logistik (Bulog) wilayah Kalimantan Timur memastikan stok bahan pangan beras mencukupi hingga pasca Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah mendatang.

Ya, hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah Kaltim-Kaltara, Mersi Windrayani. Bahkan, kata dia, stok tersebut pun masih mencukupi hingga Juli tahun ini, oleh karena itu, pihaknya baru akan menambah stok bila masa panen raya tiba yang diperkirakan jatuh pada awal Maret atau April nanti.

“Maka kami himbau agar masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan bahan pangan tersebut di Kalimantan Timur. Di gudang stok beras masih penuh, totalnya itu kurang lebih sebanyak 20 ribu ton,” ungkapnya memastikan, Jumat (23/2/2024).

Ia melanjutkan, dari 20 ribu ton tersebut, sebanyak 2.500 ton tersedia untuk Kota Balikpapan, termasuk yang di salurkan ke Pasar Tradisional Pandan Sari yang menjadi pasar penyeimbang di Kota Balikpapan.

“Kami per-harinya memasok 20 hingga 30 ton untuk di pasar itu,” bebernya

Meski dianggap tergolong aman, ia akui terjadi gejolak kenaikan harga di pasaran. Menurutnya, kenaikan itu disebabkan oleh faktor alam yakni fenomena El-Nino yang mengakibatkan masa panen tertunda.

“Tapi yang naik itu beras premium, sedangkan dari kami beras medium,” terangnya.

Mersi menegaskan, untuk beras medium dari Bulog memiliki Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 11.500 per-Kilogramnya. Dan sebelum menyalurkan, Bulog memilih selektif dan memberikan surat pernyataan agar tidak menjual di atas HET

“Kalau itu dilanggar atau kita temukan, akan kita bekukan kemitraan,” tegasnya.

“Kami (Bulog) juga membuka layanan aduan konsumen bila ditemukan pedagang yang menjual beras Bulog di atas HET,” sambungnya.

Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan dinas terkait untuk menggelar Gerakan Pangan Murah (GPN).

“Menjelang Ramadan, pasti banyak yang meminta kita mengadakan itu,” ucapnya.

Mersi menambahkan, beras Bulog itu identik dengan program Stabilisasi Pangan dan Harga Pangan (SPHP) yang merupakan upaya dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan beras medium di masyarakat.

Melalui beras medium itu, maka menjadi penyeimbang di pasaran yang disalurkan baik ke pasar tradisional, pasar modern, hingga ke outet-outlet yang tersebar di seluruh wilayahnya.

“Sehingga masyarakat ada pilihan, selain dari beras premium juga ada beras medium,” tuntasnya. (lex)


TAG

Tinggalkan Komentar

//