Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Program beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Balikpapan. Sejak dimulai pada 6 Agustus 2025 lalu, ribuan keluarga terbantu dengan harga beras yang lebih murah dan terjangkau.
Rini, salah satu warga Balikpapan, mengaku lega dengan adanya program ini.
“Harganya jauh lebih murah, jadi benar-benar meringankan beban. Harapannya program seperti ini bisa terus berlanjut, jangan hanya sementara,” ujarnya saat ditemui ketika membeli beras SPHP di Polsek Balikpapan Utara, Rabu (24/9/2025).
Data Polresta Balikpapan mencatat hingga kini sudah tersalurkan sebanyak 202.185 beras kemasan ukuran 5 kilogram. Sedangkan stok opname yang masih tersedia mencapai 14.375 pack. Jika ditotal bersama catatan Bulog, jumlah penyaluran di Balikpapan mencapai 222.260 pack, dengan sekitar 12.375 kemasan masih berstatus konsinyasi atau belum terbayar.
Kasat Binmas Polresta Balikpapan, AKP Sutrisno, menjelaskan program ini dijalankan untuk memberikan keringanan bagi masyarakat.
“Distribusi beras SPHP dilakukan setiap hari melalui Polsek jajaran, dengan target 150 sampai 200 pack per Polsek atau setara 4 ton per hari untuk wilayah Balikpapan,” ungkapnya.
Harga beras SPHP ini ditetapkan Bulog sebesar Rp60 ribu per kemasan 5 kilogram. Sutrisno menambahkan, Polresta Balikpapan hanya bertugas menyalurkan dan melaporkan hasil distribusi ke Polda Kaltim, yang menargetkan penyaluran beras SPHP mencapai 2 juta ton di seluruh Kalimantan Timur hingga akhir Desember 2025.
Bagi warga, program ini lebih dari sekadar angka distribusi. Kehadiran beras SPHP menjadi solusi nyata di tengah harga pangan yang kerap bergejolak.
“Masyarakat jelas merasa terbantu. Inilah tujuan utama kami, bagaimana program ini bisa meringankan,” tegas Sutrisno. (lex)