Tulis & Tekan Enter
images

Rahmania menunjukan surat laporannya kepada wartawan terkait tindak penipuan yang dialaminya

Beli Motor Online dari Orang yang Mengaku TNI, Wanita di Balikpapan Tertipu Rp 15 Juta

Kaltimkita.com, Balikpapan - Penipuan secara online kembali terjadi. Baru-baru ini seorang wanita di Balikpapan mengaku tertipu jual beli motor bekas secara online dengan harga miring.

Korban yang diketahui bernama Rahmania (32) mengaku tergiur bukan hanya karena harganya yang miring, akan tetapi juga karena pelaku yang menawarkan kendaraan bekas itu mengaku seorang anggota TNI.

Awalnya Rahmania melihat unggahan salah seorang bernama Indra Suryana di Facebook. Mengaku tinggal di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Dalam unggahannya, motor jenis Kawasaki Ninja 250 dijual dengan harga Rp 25 juta. Rahmania yang tertarik lantas menghubungi Indra. Dan terjadi tawar menawar, dari semula Rp 25 juta menjadi Rp 20 juta.

Setelah deal, ia pun diminta Indra untuk melakukan transfer DP sebesar Rp 700 ribu sebagai tanda jadi.

"Setelah tranfer DP, katanya motor akan dikirim. Tapi tidak dengan surat lengkapnya. Kalau sudah dicek terus oke, baru saya bayar sisanya," kata Rahmania kepada wartawan kemarin.

Motor yang ditunggupun tak kunjung datang. Ketika ditanya Indra mengaku motornya tak bisa dikirim lantaran harus bersama surat-surat lengkap sebagai syarat di ekspedisi. "

"Dia bilang enggak bisa dikirim karena harus sama surat-suratnya. Jadi dia minta transferkan sisa dananya. Saya tawarkan untuk transfer Rp 10 juta dulu, tapi dia enggak mau, katanya harus lunasi semua," ceritanya.

Rahmania pun mengiakan untuk. Namun hanya bisa mengirimkan dana sebesar Rp 15 juta. Dia percaya lantaran pelaku mengaku sebagai anggota TNI di Kalimantan Selatan.

Bahkan Rahmania beberapa kali dihubungi melalui video call WhatsApp yang menunjukkan bahwa pelaku berseragam TNI yang seolah-olah sedang berdinas.

"Saya percaya aja karena dia ngakunya anggota TNI. Fotonya juga foto kayak lagi upacara gitu. Terus setiap bikin video selalu dengan baju anggota dan setiap di telepon selalu membawa-bawa nama instansinya. Bahkan saya dimintai KTP, katanya takut kalau saya yang menipu. Jadi saya yakin aja," ungkapnya.

Tak lama setelah melakukan transfer ke rekening pelaku, Rahmania dihuhungi oleh seseorang yang mengaku dari petugas ekspedisi yang hendak mengantarkan motor pesanannya itu.

"Saya di telpon nanya alamatnya sudah sesuai apa belum. Terus saya malah dimintai uang lagi sebesar Rp 4 juta. Katanya sebagai jaminan atau asuransi. Disinilah saya mulai sadar kalau ini enggak beres," tuturnya.

Ia pun kembali dihubungi oleh pelaku dan meminta untuk membayarkan uang jaminan tersebut. Rahmania menolak dan meminta pelaku yang membayarkan uang jaminan tersebut.

"Saya enggak mau, mobil aja uang asuransinya enggak sampai segitu gedenya. Saya minta dia yang bayarkan karena saya bilang sudah enggak ada uang. Terus dia bilang dia juga enggak ada uang, padahal kan habis saya transfer Rp 15 juta. Dia bilang uang yang tadi sudah habis," jelasnya.

Pelaku pun akhirnya tidak bisa dihubungi lagi. Alhasil Rahmania mendatangi Polresta Balikpapan pada Sabtu (16/1/2021). Ia berharap petugas kepolisian dapat meringkus pelaku-pelaku penipuan seperti ini lantaran sangat meresahkan dan merugikan masyarakat.

"Saya langsung lapor ke Polresta Balikpapan. Saya bawa semua bukti-buktinya termasuk foto pelaku dan rekeningnya," pungkasnya. (an)



Tinggalkan Komentar

//