Catatan Rizal Effendi
SAYA ikut upacara 17-an di Ibu Kota Nusantara (IKN), Minggu (17/8). Ini yang kedua kalinya setelah upacara yang sama digelar tahun lalu. Hanya saja suasana upacaranya agak berbeda. Tidak semegah seperti 17 Agustus 2024.
Waktu itu upacara nasional memang dipusatkan di IKN. Pertama kali tidak di Jakarta. Presiden ke-7 Jokowi langsung bertindak sebagai inspektur upacara. Semua pemimpin lembaga negara diboyong. Paskibrakanya juga gabungan dari siswa teladan se-Indonesia. Semua tertuju ke IKN.
Tahun ini Upacara Detik-Detik Proklamasi kembali ke Istana Merdeka Jakarta. Presiden Prabowo Subianto yang memimpin. Wapres Gibran Rakabuming Raka juga di sana. Sedang di IKN, upacara dipimpin Kepala Otorita IKN Muhammad Basuki Hadimuljono (MBH), mantan menteri PUPR pada era Jokowi.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono dikerubuti peserta upacara.
Tapi saya tetap hadir di IKN. Ada sekitar 3.000 warga Kaltim terutama warga sekitar IKN yang diundang. Ada juga beberapa
tokoh masyarakat, ketua adat, dan sultan. Tapi Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura, Sultan Aji Muhammad Arifin tidak terlihat. Tahun lalu sultan Kutai itu mengaku tak menerima undangan, meski Presiden Jokowi waktu itu mengenakan busana adat Kesultanan Kutai.
Bagi orang Kaltim IKN sudah harga mati. Jadi upacara 17-an di IKN tahun ini dianggap sama kelasnya seperti di Jakarta. Sebab UU No 3 Tahun 2022 yang sudah diubah dengan UU No 21 Tahun 2023 menetapkan ibu kota negara adalah IKN, meski Keppresnya belum ditandatangani Prabowo.
Agar tidak terburu-buru, saya dan rekan Zaenal Abidin bermalam di Hotel Qubika Nusantara. Sekalian mau mencoba menginap di IKN. Hotel bintang 3 dengan kapasitas 200 kamar ini agak unik. Soalnya dibangun dari kontainer bekas yang disusun-susun ke atas. Investasinya Rp100 miliar dan pertama kali ditempati dan diresmikan pada 17 Agustus tahun lalu.
Bersama pelawak Parto Patrio mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan di IKN.
Ternyata enak juga tidur di Qubika. Berada di dalamnya kita tidak merasa itu bekas peti kontainer. Petugasnya juga ramah dan menarik. “Saya pindahan dari Balikpapan,” kata Alfian. Hanya saja tarifnya mendadak melonjak. Hari biasa sekitar Rp700 ribu per malam. Hari besar yang ramai naik dua kali lipat.
Saya sempat bertemu Rektor Uniba Dr Isradi Zainal dan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Prof Agus Rubiyanto. Ternyata mereka juga menginap di Qubika. Kami sempat sarapan sama-sama. Sama-sama dukung IKN. Saya juga sempat bertemu pelawak Parto Patrio. Dia bersemangat mengikuti upacara di IKN. “Kehormatan bisa diundang ke sini,” katanya bersemangat.
Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin (kedua dari kanan) sebagai perwira upacara.
Di samping hotel ada Kampung Kecil. Itu semacam restoran. Masakannya cukup enak. Ada pindang patin dan bebek bakar. Hanya saja porsinya besar-besar. Pesan ayam harus satu ekor. Tidak ada yang potongan. Dan bayar di depan.
Upacara di IKN digelar di Lapangan Plaza Seremoni. Kalau tahun lalu langsung di lapangan utama yang persis di depan Istana Garuda. Basuki yang mengenakan rompi dan kopiah manik suku Dayak tampil sebagai inspektur upacara.
Sedang yang bertugas sebagai pengibar bendera adalah 38 purna Paskibraka dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tahun lalu. Bertindak sebagai komandan upacara Kol CPM Joni Kuswaryanto dan perwira upacara Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaaan Masyarakat Alimuddin.
Upacara diawali dengan pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih diiringi
lagu kebangsaan Indonesia Raya. Suasana khidmat dan menegangkan ketika personel Paskibraka mengerek bendera di tiangnys. BMH dan undangan memberi aplaus selesai penaikan bendera yang berlangsung lancar.
Selanjutnya pembacaan teks Pancasila oleh Deputi Bidang Perencanaan dan Pertanahan Mia Amalia, pembacan Pembukaan UUD 1945 oleh Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Thomas Umbu Pati serta teks Proklamasi oleh anggota DPD RI Dapil Kaltim Yulianus Henock Sumual. Ditutup dengan pembacaan doa dipimpin Ketua MUI PPU KH Abu Hasan Mubarak.
Begitu upacara selesai, masyarakat berebut berfoto di lapangan. Kepala Otorita BMH jadi rebutan untuk selfie karena tak ada pejabat tinggi lain dari Jakarta. Sorenya di tempat yang sama BMH kembali memimpin upacara penurunan bendera.
Malam tadi digelar Pesta Rakyat dengan menampilkan band Padi Reborn. Basuki yang memang hobi bermain musik juga ikut tampil bersama Padi. Dia memang piawai menggebuk drum. Ada juga tampil Twilite Orchestra dipimpin musisi dan komponis terkenal Addie MS.
Selain itu ada juga berbagai atraksi budaya dan hiburan rakyat. Di situ juga digelar kios-kios UMKM yang menjajakan berbagai aneka kuliner serta beragam cenderamata.
IKN TETAP LANJUT
Perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Indonesia di IKN digelar selama 3 hari. Diawali dengan aksi penanaman pohon secara massal oleh keluarga besar pegawai Otorita IKN pada 15 Agustus lalu. Ada seribu orang lebih yang terlibat. “Penanaman wajib hukumnya di IKN sebagai bukti ini kota berkelanjutan yang hijau dan sejuk,” kata Deputi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN, Dr Myrna A Safitri.
Selanjutnya pada Jumat tengah malam, 16 Agustus digelar Renungan Suci di Taman Kusuma Bangsa. Twilite Orchestra dan paduan suara yang dipimpin Addie MS juga tampil di sini.
Taman Kusuma Bangsa berada di Bukit Bendera di depan Istana Garuda dan Plaza Seremoni. Di situ ada patung pendiri bangsa, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.
Puncak peringatan tentu saja pada Minggu kemarin, 17 Agustus 2025 ditandai dengan penaikan dan penurunan bendera sampai malamnya ditutup dengan Pesta Rakyat yang meriah. Basuki sempat bikin kuis dengan berbagai hadiah menarik. Dia sempat tanya arti Nusantara dan perancang Istana Garuda.
“Perayaan HUT ke-80 RI di IKN ini menjadi wujud nyata semangat ‘Kota Dunia untuk Semua’ – sebuah kota yang dibangun untuk seluruh rakyat Indonesia, dimiliki bersama dan dirayakan bersama,” kata Basuki sebelumnya.
Sementara itu, dalam pidato kenegaraan dan penyampaian Rancangan APBN 2026 pada Jumat (15/8) lalu, Presiden Prabowo hanya sekali menyinggung soal IKN. Dia menyinggung soal IKN ketika menyebut peran presiden ke-7 Joko Widodo. “Beliau merintis pembangunan Ibukota Negara Nusantara,” katanya begitu.
Spanduk besar Presiden Prabowo Subianto di upacara HUT ke-80 Kemerdekaan di IKN.
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keterangan kepada wartawan menyebutkan, dalam RAPBN 2026 ada anggaran Rp6,3 triliun untuk pembangunan IKN. Sementara Basuki mengusulkan tambahan sebesar Rp16,13 triliun.
Dalam keterangan terpisah di Gedung DPR, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo memerintahkan Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono untuk menyelesaikan pembangunan IKN dalam waktu 3 tahun.
“Tak ada masalah. IKN lanjut, IKN lanjut sebagaimana sudah diputuskan Bapak Presiden bahwa pembangunan IKN tetap dilanjutkan dan diminta Kepala Otorita IKN, dalam hal ini Bapak Basuki, diberi target dalam 3 tahun ke depan,” kata Prasetyo menjawab pertanyaan wartawan.
Menurutnya, Otorita IKN harus menyelesaikan seluruh perangkat yang dibutuhkan berkaitan dengan kepentingan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. “Penyelesaian seluruh perangkat yang dibutuhkan menjadi syarat kita akan pindah,” tandasnya.
Sebelum pulang ke Balikpapan, saya dan Pak Zen makan dulu di warung seafood Ko Acang. Saya dimasakin palumara kepala kakap, cumi tepung dan udang. “Sekarang agak sepi tidak seperti di zaman Pak Jokowi dulu yang ramai banget. Mudah-mudahan Pak Prabowo mau datang, biar ramai lagi yang makan,” katanya penuh harap.(*)