Tulis & Tekan Enter
images

Lagi-lagi buaya dengan ganas menyambar bocah laki-laki DM, saat disambar buaya sang ayah meyaksikan dan beruapaya menyelamatkan namun akhirnya buaya gesit bersama jasad anak itu tenggelam ke dasar sungai Tempakul Desa Sepaso Selatan Kecamatan Bengalon. (i

Asyik Mandi Bersama Sang Adik, Disaksikan Ayahnya DM Disambar Buaya, Berupaya Menolong, Buaya Menghilang Bersama Jasad Korban

KaltimKita.com, DESA SEPASO SELATAN BENGALON – Keganasan dan keliaran buaya di perairan Sangatta bebas berseliweran hilir mudik di seputaran pemukiman atau lingkungan warga serta sering menyerang, menerkam, menyambar hingga memangsa. Masih segar dalam ingatan khalayak ramai pada bulan Januari lalu, diberitakan bocah (8) tahun Ay yang bermukim di seputaran aliran bantaran sungai Desa Sepaso menjadi santapan buaya saat meloncat dari atas ketinggian (terjun bebas) dan langsung disambar dengan sadis oleh hewan predator mematikan itu. Bahkan hingga berita ini diturunkan Rabu (3/3/2021) jasadnya  belum diketemukan.

Kali ini, lagi-lagi buaya di aliran sungai Tempakul Desa Sepaso Selatan Kecamatan Bengalon memakan korban jiwa dengan memangsa anak laki-laki  berinisial DM berusia 8 tahun saat tengah asyik berenang di sungai tersebut, Rabu (3/2/2021) belum lama ini.

Lebih menyayatkan hati dan menyisakan duka mendalam bagi sang ayah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri melihat tubuh kecil sang buah hati tak berdaya saat diterkam buaya dan menjadi mangsanya secara sadis tanpa ampun menyeret korban hingga tak terlihat di permukaan air.

 

Tampak ayah korban DM, SB  dimintai keterangan anggota Polairud seputar kronologis detik-detik sang anak disambar buaya

Begini penuturan ayah korban SB (37) sekaligus saksi mata detik-detik anak tersayangnya saat diserang buaya secara tiba-tiba dan tak diketahui kemunculan secara cepat. “Saat itu anak saya yang menjadi korban sambaran buaya (DM) sempat terlihat  bersama adiknya mandi di sungai Tempakul tepatnya pukul 08.00 Wita,” jelas sang ayah di hadapan para awak media dengan wajah tampak sedih mendalam.

“Buaya menyeret anak saya (DM) memasuki pukul 09.00 Wita, saat tubuh korban ditarik sempat terlihat di permukaan air dan sempat berteriak meminta tolong sambil pandangan anak saya itu menatap tajam ke wajah saya dengan penuh iba dan pucat pasi (panik) mendera,” beber bapak dari DM saat mengisahkan kembali alur kronologinya.

 

TKP tempat korban  DM  terlihat terakhir kalinya jelang diterkam buaya saat tengah asyik mandi bersama adiknya.

Setelah melihat anaknya diseret buaya, spontanitas sang ayah berlari sekuat tenaga menuju aliran bantaran sungai Tempakul dan langsung berupaya menceburkan diri, namun nampaknya buaya ganas itu terlihat gesit dan menenggelamkan diri ke dasar sungai di sekitar lokasi kejadian. Saya sempat mencari, menyelam beberapa kali tanpa rasa takut bisa-bisa saja masih ada buaya lainnya yang bersiap menyerang saya selanjutnya dengan tiba-tiba saat menceburkan diri ke sungai,” ungkap ayah DM, SB.

Setelah sekuat tenaga mencari putranya, namun tak kunjung diketemukan, akhirnya SB langsung melaporkan kejadian yang menimpa anaknya DM itu kepada Polairud yang turut berkoordinasi dengan Basarnas.

Laporan diterima langsung oleh personil Polairud Efram Pospol Airud Bengalon. “Informasi tersebut kemudian saya teruskan kepada rekan-rekan Basarnas dan saat mulai bergerak menyisir pencarian giat tim penyelamat diperkuat lagi oleh tim Rescue dari anggota Lanal, Polsek Bengalon, Tagana, RAPI,  warga setempat bahkan bapak korban ikut bersama-sama tim gabungan melakukan pencarian,” ujar anggota Polairud Bengalon tadi.

Saat ini tim evakuasi gabungan pencarian terus melintasi aliran sungai Tempakul baik dengan perahu karet, perahu kayu milik warga dan armada air Lanal terus mencari jasad korban yang dimangsa buaya. (iya/bie)


TAG

Tinggalkan Komentar