Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Ratusan warga yang tergabung dalam kelompok Aliansi Balikpapan Bergerak (Barak) turun ke jalan untuk menyuarakan keresahan mereka. Aksi digelar di depan kantor DPRD dan Balai Kota Balikpapan, Senin (1/9/2025).
Mereka mengenakan pakaian serba hitam sebagai simbol keprihatinan, sambil menyampaikan berbagai keluhan, mulai dari banjir yang tak kunjung tertangani, hingga kenaikan pajak yang membebani warga.
“Kami sudah dua kali ganti wali kota, tapi banjir tetap datang tiap hujan deras. Sampai kapan?,” ucap Dimas Aditya, perwakilan massa.
Selain banjir, warga juga mengeluhkan memgenai kelangkaan gas LPG, sulitnya mendapat solar, dan jalan-jalan rusak yang belum diperbaiki.
Namun yang paling membuat warga kaget adalah soal Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Ada yang tagihannya naik sampai Rp9 juta, tanpa penjelasan yang masuk akal.
Bahkan, uang kelebihan bayar tidak bisa dikembalikan, melainkan hanya dicatat untuk tahun depan.
“Telat sehari bayar, kita didenda. Tapi giliran uang kelebihan bayar, malah disimpan buat tahun depan. Ini tidak adil,” terangnya.
Meski aksi berlangsung damai, suara mereka cukup menggugah masyarakat merasa lelah karena kebutuhan dasar saja belum terpenuhi, sementara beban ekonomi terus bertambah. (rie)