Tulis & Tekan Enter
images

Kepala BPBD PPU, Kuncoro

Pencarian Dua ABK KMP Muchlisa Memasuki Hari Kedua, Kuncoro: Tugas Kami Menyelamatkan Manusianya Dulu

Kaltimkita.com, PPU - Suasana haru dan harap menyelimuti perairan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) saat Tim SAR Gabungan kembali menggelar apel koordinasi, pada Selasa (6/5/2025) pagi.

Ya, pencarian hari kedua terhadap dua orang Anak Buah Kapal (ABK) KMP Muchlisa yang tenggelam sehari sebelumnya terus dilanjutkan dengan penuh kesungguhan.

Untuk diketahui, kapal feri penyebarangan tersebut diketahui tenggelam saat menyeberang dari Pelabuhan Kariangau, Balikpapan menuju Pelabuhan Penajam pada Senin (5/5/2025) kemarin. Sejak itu, harapan untuk menemukan korban selamat menjadi prioritas utama bagi tim penyelamat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU, Kuncoro menyampaikan bahwa fokus utama saat ini adalah penyelamatan manusia. Ia menegaskan bahwa upaya evakuasi kapal akan menyusul setelah proses pencarian korban.

“Tugas kami adalah menyelamatkan manusianya dulu. Untuk bangkai kapal, itu nanti akan ditangani oleh pihak berwenang,” ujar Kuncoro kepada media.

Cuaca yang lebih bersahabat hari ini memberikan harapan baru. Menurut Kuncoro, kondisi laut yang relatif tenang diharapkan bisa bertahan hingga pencarian selesai sore nanti.

Namun, bukan berarti upaya ini tanpa tantangan. Kuncoro menceritakan bagaimana penyelam menghadapi kesulitan besar saat melakukan pencarian malam hari sebelumnya.

“Sekitar pukul 19.30, penyelam dari Basarnas naik ke permukaan dan melaporkan bahwa visibilitas di bawah air nol. Malam hari membuat segalanya nyaris tak terlihat,” ungkapnya.

Kuncoro melanjutkan, untuk memaksimalkan pencarian hari ini, tim mengerahkan kekuatan penuh. Tiga hingga empat penyelam dari TNI AL serta dua penyelam dari Basarnas diturunkan ke lokasi.

“Kami berupaya keras hari ini, semaksimal mungkin hingga malam. Namun tetap sesuai prosedur, jika malam tiba dan visibilitas buruk, pencarian akan dihentikan demi keselamatan,” akunya.

Ia juga menyinggung adanya dugaan bahwa kapal terbalik akibat masalah keseimbangan atau kerusakan teknis. Meski demikian, ia menegaskan bahwa penyebab pasti masih menunggu hasil investigasi lebih lanjut dari pihak berwenang.

“Kita tidak bisa berspekulasi. Apakah korban hanyut atau masih terperangkap dalam kapal, kita serahkan pada hasil pencarian hari ini. Harapannya, semoga ada titik terang,” pungkasnya. (lex)



Tinggalkan Komentar