Kaltimkita.com - Balikpapan, Hetifah Sjaifudian, Ketua Komisi X DPR RI, menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menginisiasi kegiatan sosialisasi "Peran Keluarga dan Masyarakat untuk Menumbuhkan Ketangguhan Mental pada Anak dan Perempuan" di Hotel Horison Ultima Balikpapan. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Rofingatul Mubasyiroh (Peneliti Ahli Madya BRIN) dan Vivi Nur Asyiah (Psikolog UPTD Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Balikpapan).
Hetifah menekankan pentingnya melindungi anak-anak dan perempuan, yang seringkali berada di posisi yang paling rentan. "Anak-anak dan perempuan memiliki potensi besar untuk menjadi pondasi kuat dalam keluarga dan masyarakat, namun mereka juga membutuhkan perlindungan dan dukungan yang tepat," tegasnya.
Rofingatul Mubasyiroh menyampaikan data yang mencengangkan tentang gangguan jiwa di tingkat global. "Data tahun 2019 menunjukkan bahwa gangguan jiwa menjadi penyebab ke-7 atas jumlah tahun produktif yang hilang akibat kecacatan dan kematian dini (DALY). Dan khusus untuk kecacatan, menjadi penyebab ke-2 (YLD). Angka DALY akibat gangguan jiwa terus meningkat mulai usia remaja hingga dewasa muda, dan angka DALY pada perempuan akibat gangguan jiwa lebih besar dibandingkan laki-laki," ungkapnya.
Vivi Nur Asyiah menekankan peran pemerintah dalam menangani persoalan ini melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). "Puspaga dapat menjadi tempat bagi orang tua untuk berkonsultasi jika terjadi masalah di dalam keluarga, sehingga dapat membantu meningkatkan ketangguhan mental anak dan perempuan," terangnya.
Hetifah menekankan pentingnya kegiatan sosialisasi ini sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ketangguhan mental bagi anak dan perempuan, serta memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada keluarga dan masyarakat untuk mendukung perkembangan mental yang sehat pada anak dan perempuan. "Kita semua mendapat pengayaan dan juga memberikan satu perspektif baru. Sehingga langkah-langkah nyata bisa diterapkan dengan lebih baik pada kehidupan sehari-hari," tandasnya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, lembaga riset, dan masyarakat, diharapkan dapat tercipta generasi yang kuat dan tangguh di masa depan. (*)