Tulis & Tekan Enter
images

Ratih Kusuma

Disparpora Sebut Narkoba Ancaman Nyata Masa Depan Pemuda, Dorong Kolaborasi untuk Antisipasi

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Di tengah derasnya arus informasi dan perubahan zaman, ada satu ancaman yang terus mengintai generasi muda yaitu penyalahgunaan narkoba. Kendati begitu, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disparpora) Kota Balikpapan tak tinggal diam menghadapi persoalan ini.

Dengan jumlah pemuda di Balikpapan yang diperkirakan mencapai 185.000 jiwa pada tahun 2025, pemerintah kota melihat bahwa masa depan tak hanya butuh SDM cerdas, tetapi juga tangguh menghadapi godaan yang menghancurkan, seperti narkotika.

“Pemuda bukan hanya pewaris bangsa, mereka juga penentu arah bangsa ke depan. Kalau hari ini mereka jatuh pada narkoba, kita kehilangan generasi emas,” ujar Kepala Disparpora Balikpapan, Ratih Kusuma, pada Senin (21/7/2025).

Ratih menyoroti peningkatan kasus narkoba di kalangan usia muda sebagai alarm serius. Solusinya, kata dia, bukan hanya soal penindakan hukum, tapi juga edukasi, pencegahan, dan pemberdayaan yang berkelanjutan.

Melalui berbagai program penyuluhan, pelatihan, hingga kampanye kesadaran, pihaknya menggandeng banyak pihak agar pesan bahaya narkoba tak hanya sampai, tetapi mengakar di hati para pemuda.

“Kita tidak bisa bergerak sendiri. Penanggulangan narkoba butuh kekuatan bersama, dari pemerintah, aparat, sekolah, hingga komunitas,” katanya.

Salah satu contoh nyata sinergi ini, lanjutnya, adalah pelibatan guru, pelatih olahraga, tokoh masyarakat, dan media lokal dalam kegiatan penyuluhan yang dirancang untuk mencetak agen perubahan di lingkungan masing-masing.

Dengan demikian, Disparpora kini mendorong lahirnya "edukator masyarakat", sosok yang bisa menjadi suara anti-narkoba di komunitasnya sendiri. Baik itu di sekolah, lapangan olahraga, masjid, hingga dunia maya.

“Mereka adalah frontliner dalam membangun kesadaran kolektif. Karena pencegahan paling efektif dimulai dari orang-orang yang dipercaya di lingkungan sekitar,” jelas Ratih.

Menurutnya, program ini juga bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk merancang kebijakan yang berfokus pada pencegahan sejak dini, mulai dari lingkup keluarga, sekolah, hingga komunitas sosial.

Bagi Disparpora, pencegahan narkoba bukan sekadar kegiatan formal tahunan. Ini adalah bagian dari misi besar pembangunan kepemudaan di Balikpapan. Sebuah komitmen untuk melindungi generasi penerus dari kehancuran yang sunyi dan mematikan.

“Kita ingin pastikan bahwa pembangunan kepemudaan tidak hanya bicara soal fisik dan prestasi, tapi juga mental, karakter, dan kesadaran hidup sehat tanpa narkoba,” tutup Ratih. (lex)



Tinggalkan Komentar