KaltimKita.com, BENGALON – Selama berlangsungnya Pilkada serentak 2020 di Kabupaten Kutim hingga masa pencoblosan (pemungutan suara) Rabu (9/12/2020) lalu, saat anggota DPRD Kutim Masdari Kidang bersama Kapolres Kutim AKBP Welly Djatmoko menghadiri undangan PT Batuta Chemical Industrial Park (BCIP) dalam rangka pra launching pendirian Pabrik Coal To Methanol Desa Sekerat Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur pada Rabu (23/12/2020) baru-baru ini.
Tampak petinggi DPRD dan Polres Kutim ini terlihat akrab intens berkomunikasi dalam menjalin kemitraan dengan Polri.
Untuk itu jurnalis KaltimKita.com, kembali mewawancarainya melalui selulernya anggota dewan kutim ini? Terutama atas dedikasi dan kinerja Kapolres Kutim yang baru saja berperan penting dalam pengamanan pilkada serentak 2020 termasuk di Kutim hingga nantinya berlanjut pada perayaan hari besar keagamaan Nasrani Natalan dan malam pergantian tahun baru dari 2020 ke 2021.
“Saya selaku tokoh warga asli kelahiran tanah kutim, sangat mendukung serta mengapresiasikan kiprah Kapolres Kutim yang baru ini, nanda AKBP Welly. Walau terbilang baru saja dilantik dan bertugas sebagai kapolres kami, dari kaca mata dewan juga beliau merupakan satria polri yang tanggap, sigap cekatan, berwibawa, tanggap membaca situasi dan kondisi demi terwujudnya kamtibmas dan penegakan supermasi hukum mampu terlaksana dengan baik,” terang Kidang kepada media KaltimKita.com.
Inilah apresiasi anggota dewan Kidang atas tanggap dan sigap membaca situasi baik dalam kondisi memasuki masa pilkada, natal, tahun baru dalam memberikan rasa aman, nyaman serta pengayoman hukum khususnya di Kutim.
Megapa dirinya menegaskan Kapolres Kutim Welly terbilang tanggap serta tegas membaca situasi serta kondisi demi kondusifitas di Kutim. Kidang langsung mengungkapkan dalam menghadapi suhu politik mulai diawal pilkada serentak tak terlepas di Kutim diwarnai aksi unjuk rasa dari simpatisan (pendukung), salah satu paslon yang mendesak pengusutan kecurangan saat berlangsungnya pilkada hingga memasuki masa pemungutan suara, kapolres beserta jajaran mampu mengatasi dan membendung luapan aksi demo baik didepan Sekretariat Bawaslu hingga KPU melalui pendekatan secara humanis.
”Walau sempat sedikit terjadi gesekan kecil namun mampu diatasi oleh kepolisian di bawah komando pucuk pimpinan di Mapolres Kutim AKBP Welly bersama lintas personelnya,” ungkap Kidang
Lantas dari sisi penegakan supermasi hukum, Kidang menjelaskan Kapolres Welly telah mampu secara kewenangannya dalam menyikapi dorongan (tuntutan) laporan masyarakat yang telah memilih salah satu pasangan calon kepala daerahnya, akan tetapi pada proses pelaksanaan didapati adanya temuan indikasi dugaan pelanggaran pilkada kutim serentak di kutim, yang menurut pendukungnya telah terjadi beberapa kecurangan.
“Tentunya berdasarkan laporan tersebut, sebagai anggota kepolisian jika mendengar ada laporan kecurangan pilkada yang juga masuk dalam ketentuan produk hukum dalam berdemokrasi terutama memasuki ajang kontestasi pesta demokrasi mulai dari beberapa tingkatannya apakah itu kontestasi Pilpres, Pilgub, Pilkada, Pilwakot, Pileg didasari atas perundang-perundagan pemilu yang mengatur semua mekanisme termasuk unsur sanksi hukumnya apabila memang didapati sanksi hukum atau pelanggaran yang bertentangan dengan hukum,” beber Kidang.
Kidang prihatin akan adanya pengungkapan yang dikatakan bukan lagi dugaan indikasi kecurangan, akan tetapi terbukti melakukan dengan sengaja tindakan kecurangan oleh beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab sebanyak 13 tersangka dan 3 telah dijebloskan ke penjara. “ Apakah saya selaku anggota dewan mewakili rekan-rekan lainnya merasa bangga? Dengan pola-pola demikian tentunya tidak apalagi bertentangan dengan nurani masyarakat terlebih menciderai pesta demokrasi yang dapat berjalan secara Luber dan Jurdil,” jelasnya.
Setidaknya misalnya baik pada pileg sekalipun maknai akan arti definisi dan aturan yang benar, pada kesempatan itu Kidang sedikit mengajak pembaca KaltimKita.com beredukasi (pengetahuan) tips politik cerdas yang dipelajari atau dibaca. “Apa itu Pemilu? Yaitu kepanjangan dari pemilihan umum. Dalam pemilu, rakyat dapat memberikan hak suaranya untuk memilih sendiri wakil rakyatnya hal ini di karenakan Indonesia menganut demokrasi, yang berarti kekuasaan tertinggi ada di rakyat. Pemilu di Indonesia di laksanakan setiap lima tahun sekali,” jelas Kidang mengutip kembali refrensi dari beberapa pakar (pengamat).
Kidang menambahkan adapun ketentuan umum mengenai pemilu di atur dalam UUD 1945 amandemen keempat, Pasal 22E ayat 1 sampai 6.
Tentunya anggota legislatif Kutim fraksi Berkarya ini meyakini apabila mengacu pada aturan perundang-undangan yang ada dan taat akan ketentuan hukum yang berlaku maka Insya Allah berlangsungnya pilkada (pemilu) dapat berjalan luber mengedepankan segenap azas jurdil.
”Apa yang telah terjadi akan tindakan kecurangan pilkada, saya harapkan tidak kembali terjadi di masa-masa kontestasi ke depannya. Tentunya telah ditetapkan sebanyak 13 tersangka, tiga diantaranya telah mendekam ditahanan sebelum berkembang pada jalannya rekontruksi yang diperagakan sebanyak 20 adegan oleh 8 tersangkat diantaranya saat pencoblosan pilkada lalu. Dalam melancarkan modus operasi kecurangan tentunya sudah masuk dalam ranah hukum yang kewenangannya penindakan tegasnya melalui aparatur penegak hukum di negara kita yaitu kepolisian tentunya berdasarkan bukti-bukti kuat serta pengakuan para saksi maupun 8 tsk tersebut,” ucap Kidang.
Inilah yang dimaksudkan Kidang penegakan hukum yang telah mampu disikapi, arif dan bijak dalam menyikapi berbagai laporan masyarakat dalam memberikan pengayoman berpayung hukum. “Ketegasan Kapolres Welly dan jajaran merupakan contoh dan citra yang positif di mata masyarakat. Tentunya masyarakat sangat merindukan acuan hukum yang berkeadilan dan prosesnya dapat berjalan dengan semestinya,” tuturnya lagi.
Begitu diamanatkan memegang tongkat estafet, kapolres kutim yang baru Welly langsung dihadapkan pada masa pengamanan pilkada serentak 2020, Natal juga Tahun Baru dalam menegakan protap pengamanan serta tegaknya supermasi hukum.
Sesi wawancara KaltimKita.com, bersama anggota dewan Kidang seputar situasi kinerja kepolisian jelang hingga masa berakhirhya pilkada kutim, tentunya ingin mengupas tuntas akan tanggapan dari kaca mata dewan yang juga terlahir dari kalangan politisi.
Sementara dalam menghadapi perayaan Hari Natal hingga tahun baru, anggota dewan yang juga ketua PAC Pemuda Pancasila Bengalon selama 12 tahun membesarkan ormas nasional hingga pada saat sekarang sangat berharap kepada Kapolres Welly dan jajaran khususnya dapat terus memberikan rasa aman serta terpeliharanya kondisi keamanan di wilayah Kutim bersama TNI agar terus dapat terjaga dan terpelihara dengan baik dalam setiap momenya. (tim)