KaltimKita.com. BALIKPAPAN - Tepat, 31 Desember 2020, DR 23 berusia 7 tahun. Sejumlah prestasi telah ditorehkannya. Tentu usia enam tahun, SSB yang berasal di Gunung Tembak ini ingin terus eksis menciptakan pemain berkualitas.
Diawal berdirinya, sejatinya SSB ini berdiri bukan untuk mengejar prestasi. Melainkan dari keprihatinan terhadap anak-anak di sekitar Gunung Tembak. Daerah paling ujung timur Balikpapan yang berbatasan dengan Kutai Kartanegara.
Ya Dedi Achmad selaku pendiri klub menyadari hal tersebut. Pria berlisensi C AFC Malaysia ini mengaku banyak pemain usia dini memiliki bakat sepak bola tapi tidak ada wadah untuk menaunginya. ”Mungkin saja banyak orang yang memiliki pendapatan cukup di daerah sini, tapi jarang yang peduli terhadap sepak bola. Makanya saya inisiatif bentuk SSB di kawasan Gunung Tembak,” ujar Dedi Achmad.
Ya di kawasan Balikpapan Timur, kata dia untuk masuk sekolah sepak bola harus menempuh jarak 15 KM. Tepatnya di Manggar yang memiliki lapangan sepak bola.
”Walaupun dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana, kami tetap eksis. Karena sampai sekarang tidak memiliki lapangan dan hanya meminjam lapangan SMK Duta Bangsa Teritip,” ujarnya.
Terus berkembang, DR 23 mengawali tinta prestasi dengan sukses meraih peringkat kedua di ajang Danone Cup 2016 di Stadion Parikesit. ”Padahal selangkah lagi lolos tingkat nasional. Sayang di final kalah dengan perwakilan Kalsel, SSB Batu Agung,” aku pria yang memiliki lisensi pelatih fisik level 1 dan 2 nasional.
Nah di hari jadi ketujuh, dia pun berharap SSB ini bisa terus eksis. Mengingat selama ini, murni dana pribadi dan swadaya orang tua. ”Karena dari kami pengurus, pelatih dan murni niat tanpa pamrih. Dan kami berterima kasih dengan PT Borindo Rekarama yang sudah menjadi sponsor. Teruslah berdiri DR 23, tujuh tahun bukan waktu yang sebentar. Teruslah berbakti kepada kampung,” pungkasnya. (tim)
.jpg)
